Ada yang memprediksi cadangan minyak Indonesia akan habis 11 tahun lagi. Isu global pun mengabarkan cadangan minyak dunia kian menipis. Inovasi seperti mobil listrik adalah satu bentuk jawaban dari kekhawatiran akibat energi bahan bahan minyak (BBM) yang sulit diharapkan lagi. Sementara di sisi lain juga berefek pada naiknya tarif dasar listrik.
Ada yang memprediksi cadangan minyak Indonesia akan habis 11 tahun lagi. Isu global pun mengabarkan cadangan minyak dunia kian menipis. Inovasi seperti mobil listrik adalah satu bentuk jawaban dari kekhawatiran akibat energi bahan bahan minyak (BBM) yang sulit diharapkan lagi. Sementara di sisi lain juga berefek pada naiknya tarif dasar listrik.
Lalu adakah energi alternatif yang dekat dengan masyarakat Indonesia untuk mendukung kemandirian pangan dan energi?
Pencarian energi alternatif pengganti energi minyak sampai saat ini terus dilakukan; dari pengembangan potensi energi tenaga matahari, angin, panas bumi, hingga biogas. Dari keempat energi alternatif di atas, biogas termasuk yang menarik, mengapa? Satu alasannya, bahan bakar biogas tergolong murah dan ramah lingkungan.
Energi biogas ini tercipta dari bahan dasar kotoran ternak dan aneka limbah yang diolah sedemikian rupa, seperti limbah peternakan, limbah pertanian, limbah perairan, limbah industri, dan sampah organik.
Sayangnya, informasi energi biogas masih belum meluas, sehingga belum banyak masyarakat perkotaan yang memanfaatkannya. Walaupun kini para pengguna bahan bakar biogas mulai nampak dimanfaatkan di perdesaan. Pada skala rumah tangga, biogas bisa diterapkan untuk pompa air, rice cooker, oven, kompor, lampu, dan lain sebagainya.
Terkait dengan isu penting kemandirian pangan dan energi, Sri Wahyuni, SE, MP, dosen Pascasarjana IPB sekaligus owner PT Swen Inovasi Transfer ini menuliskannya dalam buku berjudul “Biogas, Energi Alternatif Pengganti BBM, Gas, dan Listrik.” Buku ini memberikan role model penerapan pertanian terintegrasi yang terdiri dari 3—4 ekor sapi sebagai penggerak utama, petani dapat turut menjalankan sektor usaha lain, seperti pembuatan pupuk organik padat dan cair, budi daya lele, budi daya sayuran organik, dan budi daya jamur tiram.
Melalui kegiatan yang menyeluruh, besar harapannya petani dapat memenuhi kebutuhan energi dan pangan rumah tangganya secara mandiri, jauh lebih ideal agar petani Indonesia bisa lebih sejahtera.
Buku yang diterbitkan Agromedia ini, memberikan gambaran langkah-langkah membangun instalasi biogas, cara mengolah aneka limbah, aplikasi biogas untuk sistem pertanian dan rumah tangga, serta cara menganalisis berbagai usaha seputar ternak dan pertanian.
Ingin sumber energi murah tanpa terpengaruh fluktuasi harga BBM, gas, dan listrik? Saatnya beralih ke biogas.
Buku Biogas ini mengantarkan Agromate dalam mengubah kotoran ternak dan sampah pertanian hingga menjadi energi biogas yang berguna. Bahan bakarnya bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga. Hemat energi dan ramah lingkungan, itulah biogas. Bagi Anda yang berminat, silakan simak dan praktikkan pola hidup hijau yang kreatif dan produktif ini.
