Delapan tahun belakangan, tingkat konsumsi daging bebek sebagai salah satu kuliner berbahan dasar daging unggas terus meningkat. Rumah makan olahan bebek mulai warung tenda hingga restoran bermunculan menyajikan aneka menu olahan daging bebek.
Tingginya permintaan terhadap daging bebek disebabkan oleh keunggulan daging bebek yang memiliki cita rasa dan tekstur khas yang berbeda dengan daging unggas lain seperti daging ayam sehingga menciptakan pangsa pasar tersendiri. Terlebih, anggapan masyarakat terhadap daging bebek yang alot dan amis sudah semakin hilang. Pasalnya, saat ini sudah banyak digunakan bebek muda sebagai bebek pedaging terutama bebek jantan yang tidak dimanfaatkan sebagai bebek petelur dan semakin baiknya teknik pengolahan daging bebek yang dapat menghilangkan amis pada daging bebek.
Tingginya permintaan terhadap bebek pedaging ternyata belum dapat dipenuhi oleh pasokan yang ada. Pasokan bibit bebek pedaging selama ini hanya memanfaatkan bebek jantan dari jenis bebek petelur. Peluang pasar inilah yang ditangkap oleh penulis, melalui PT Putra Perkasa Farm, penulis mengelola usaha pembibitan bebek pedaging hibrida.
Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai buku panduan, terutama mereka yang ingin membudidayakan bebek Hibrida Gunung Sindur (bebek gunsi) 888 yang dikembangbiakkan oleh penulis. Informasi di dalamnya meliputi berbagai keunggulan bebek hibrida pedaging gunsi 888, lokasi usaha, perkandangan, peralatan, pakan, vitamin, hingga obat-obatan yang diperlukan selama kegiatan budi daya berlangsung sejak tahap starter, finisher, panen, pascapanen, hingga pemasaran sistem kemitraan lengkap dengan analisis usahanya.