Bagaimana caranya memanfaatkan lahan seluas 100 m2 agar bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah? Beternak ayam petelur saja! Yup, dengan lahan seluas itu, Agromate sudah bisa memelihara sekitar 500 ekor ayam dan memanen telurnya setiap hari.
Bagaimana caranya memanfaatkan lahan seluas 100 m2 agar bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah? Beternak ayam petelur saja! Yup, dengan lahan seluas itu, Agromate sudah bisa memelihara sekitar 500 ekor ayam dan memanen telurnya setiap hari.
Jika sebelumnya Agromate belum pernah menjalankan usaha beternak ayam ras petelur, mengenal jenis-jenis kandang menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Pasalnya, tata letak dan layout kandang di dalam kandang sangat memengaruhi kapasitas ayam yang diternakkan.
Tata letak ini berkaitan erat dengan tipe kandang yang biasa diaplikasikan oleh peternak. Apa saja tipe kandangnya? Berikut penjelasannya.
| Tipe V (4 lajur) Kelebihan: intesitas cahaya matahari yang masuk lebih optimal, sirkulasi udara baik, produksi telur menjadi maksimal. Kekurangan: populasi ayam kurang maksimal dibandingkan dengan tipe V yang berisi 6 lajur. |
| Tipe V (6 lajur) Kelebihan: intensitas cahaya matahari yang masuk baik, sirkulasi udaranya cukup baik, dan populasi ayam lebih optimal dibandingkan dengan tipe V yang berisi 4 lajur. Kekurangan: kandang mudah rusak dan pekerja kandang sulit menjangkau lajur paling atas. |
| Tipe AA (12 lajur) Kelebihan: populasi ayam sangat maksimal dan intesitas cahaya matahari yang masuk cukup baik. Kekurangan: memerlukan lahan yang lebih lebar dibandingkan dengan tipe kandang V. |
| Tipe W (8 lajur) Kelebihan: populasi ayam paling banyak dibandingkan dengan tipe V. Kekurangan: sirkulasi udara di lajur tengah kurang optimal sehingga berpengaruh terhadap produksi telur. |
Nah, Agromate, sudah tahu ‘kan harus memilih tipe kandang yang mana untuk luas lahan yang dimiliki? Kalau sudah, yuk, kita mulai usahanya!