Sejak dirilis oleh Kementerian Kelautan Perikanan pada tahun 2012, ikan yang banyak dikenal dengan nama ikan kancra, mahseer, atau torsoro ini mulai banyak dibudidayakan di berbagai daerah. Rasa dagingnya yang mirip ikan salmon dan bentuknya yang relatif indah menjadi penyebab tingginya permintaan ikan ini, baik dari dalam maupun luar negeri. Belum lagi, harga jualnya yang tinggi menyebabkan banyak orang yang ingin mencoba peruntungan dengan membudidayakan ikan ini.
Begitu besar peluang yang ditawarkan ikan ini tidak beriringan dengan pembudidayaanya. Pengetahuan masyarakan dalam membudidayakan ikan ini masih terbilang minim, sehingga menyebabkan banyak orang yang membudidayakannya secara tradisional tanpa memperhatikan baku mutu air kolamnya. Padahal, dengan sistem pemeliharaan di kolam-kolam yang terkontrol kualitas air dan pemberian pakan ikan berkualitas, kelangsungan usaha budi daya bisa lebih menjanjikan. Melalui buku ini, penulis memaparkan beragam hal seputar teknis budi daya, dari memilih lokasi dan indukan, persiapan kolam, pemberian pakan, proses panen, hingga pascapanen. Dengan begitu, ikan ini tidak hanya menjadi komoditas lokal, tetapi juga menjadi komoditas ekspor yang bisa diandalkan.