Budi Daya Tomat dengan Menggunakan Mulsa Plastik

Budi daya tomat memang bisa dilakukan secara konvensional atau tanpa perlakuan khusus. Namun, teknik budi daya ini dinilai kurang mampu dalam mendukung produksi yang optimal dari varietas unggul yang ditanam.

Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan teknik budi daya konvensional plus, yakni dengan menambahkan pemasangan mulsa plastik pada bedengan.

Mulsa plastik ini berguna untuk mencegah pencucian pupuk oleh air, menjaga kelembapan tanah, menghindarkan tanaman dari percikan tanah, serta menekan pertumbuhan gulma.

Adapun pemasangan mulsa plastik yang tepat dilakukan dengan cara di bawah ini:

  1. Mulsa dipasang ketika matahari sedang bersinar dengan teriknya, sehingga mulsa mudah memuai dan akan menutup rapat bedengan.
  2. Mulsa dipasang dengan bagian perak menghadap ke atas, sehingga dapat membantu pemantulan cahaya matahari yang bisa berfungsi sebagai sumber cahaya bagi daun-daun tomat di bagian bawah untuk melakukan fotosintesis. Selain itu, cara tersebut juga bisa mengurangi serangan kutu yang menularkan penyakit virus, seperti aphis dan thrips yang senang bersembunyi di balik daun tomat.
  3. Pemasangan mulsa sedikitnya dilakukan oleh empat orang. Mula-mula, mulsa dipasang dengan cara dua orang memegang masing-masing ujung mulsa pada masing-masing ujung bedengan. Dua orang lainnya, masing-masing memegang mulsa pada sisi-sisi bedengan. Tarik tepi mulsa hingga mulsa menutup seluruh bagian bedengan. Gunakan pasak dari bambu untuk mengaitkan sisi-sisi mulsa dengan bedengan, sehingga mulsa tidak mudah terlepas. Pemasangan pasak dilakukan di sekeliling bedengan dari ujung satu ke ujung lainnya.
  4. Setelah itu, mulsa terpasang didiamkan selama 2-3 minggu, agar proses fermentasi atau dekomposisi tanah bisa berjalan lancar.
  5. Kemudian, mulsa dilubangi dengan menggunakan alat pelubang mulsa berupa kaleng berdiameter 10 cm. Lubang dibuat sesuai jarak tanam, yakni 50-60 cm dalam barisan dan 70-80 cm antarbarisan. Jarak tanam berpengaruh terhadap tingkat kelembapan di sekitar tanaman; tingkat perkembangan patogen, seperti hama, jamur, virus, dan bakteri; tingkat penggunaan unsur hara tanah; dan intensitas penerimaan cahaya matahari. Jarak tanam yang terlalu rapat menyebabkan peningkatan kelembapan tanah, sehingga bisa memicu tumbuhnya patogen. Selain itu, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat karena proses fotosintesis tidak berjalan sempurna.
  6. Setelah mulsa dilubangi, diamkan selama 3-4 hari atau seminggu, sehingga gas di dalam tanah hilang. Selanjutnya, bibit siap ditanam ke dalam lubang yang telah disiapkan. Disarankan, tenggat waktu antara tanah ditutup mulsa dengan pemindahan bibit tidak terlalu cepat, sebab di dalam mulsa tengah terjadi fermentasi atau dekomposisi gas yang bisa menghambat pertumbuhan atau malah mematikan bibit yang ditanam.

Pemasangan mulsa plastik pada bedengan tanaman tomat ini merupakan salah satu aspek yang diungkapkan Redaksi AgroMedia Pustaka dalam buku Panduan Lengkap Budi Daya Tomat.

Buku ini menguraikan secara lengkap segala aspek budi daya tanaman tomat, mulai dari prospek bisnis, agroklimat, teknik hidroponik, penanganan hama dan penyakit, aspek pemasaran, hingga analisis usaha budi daya tomat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *