Dibalut dengan perawakan yang indah dan kicauan yang menawan, murai batu dapat menghipnotis siapa saja yang melihatnya. ¬Di pasaran, harga burung ini bisa mencapai puluhan juta rupiah. Selain pesonanya, penyebab tingginya nilai murai batu adalah karena semakin langkanya habitat ini di alam liar.
Indonesia dikenal memiliki banyak jenis burung yang bernama latin Copychus malabaricus ini. Jenisnya tergantung pada habitat atau tempat ditemukannya burung ini. Sebut saja murai batu aceh, murai batu medan, murai batu nias, murai batu lahat, murai batu lampung, murai batu kalimantan (borneo), dan murai batu jawa (larwo).
Belakangan ini usaha penangkaran murai batu kembali semarak. Tentu saja salah satu penyebabnya adalah nilai ekonominya yang menggiurkan. Apalagi jika murai batu sudah malang melintang memenangi berbagai lomba. Meski begitu, menangkar murai batu bukanlah perkara mudah. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar menghasilkan murai batu berkualitas. Salah satunya adalah pembuatan kandang, karena dari sinilah penangkar membuktikan ketekunannya dalam memelihara dan merawat murai batu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat kandang penangkaran murai batu adalah:
• Lokasi kandang harus nyaman, bersih, aman, tidak bising, terkena langsung cahaya matahari, dan terhindar dari terpaan angin.
• Terdiri dari dua pintu masuk, yakni pintu utama dan pintu alternatif. Umumnya pintu utama digunakan untuk perawatan, sedangkan pintu alternatif untuk memudahkan penangkar melihat indukan murai batu di dalam kandang.
• Pintu kandang dibuat dari kawat ram dengan rangka dari besi sehingga lebih kuat, baik pintu utama maupun pintu alternatif.
• Atap kandang harus memiliki 2/3 bagian terbuka dan 1/3 bagian tertutup.
• Sebaiknya dinding kandang menggunakan batu bata atau batako. Namun, jika dana pembuatannya minim, bisa diakali menggunakan kawat ram.
• Biarkan lantai kandang beralaskan tanah dan tidak perlu ditembok dengan semen. Selain mudah dibersihkan, cara ini juga dilakukan agar kotoran murai batu dapat menyuburkan tanah.
• Sediakan beberapa tenggeran yang kuat, dalam beberapa ukuran, dan diletakkan di beberapa posisi.
• Hiasi kandang dengan beberapa pohon dan batu alam untuk menciptakan habitat asli murai batu.
• Tempat mandi dan tempat makan harus terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
• Untuk tempat bertelur terdiri dari kotak sarang berbahan kayu, wadah sarang yang dimasukkan ke dalam kotak sarang, dan bahan penyusun sarang yang bisa dibuat dari bahan merang dan daun cemara.
• Jangan lupa untuk membuat satu sarang untuk untuk menempatkan induk murai jantan selama dijodohkan dengan indukan murai betina.
Kandang yang bagus akan memengaruhi kualitas fisik dan psikis murai batu, termasuk kualitas seni suaranya.
Setelah kandang dipersiapkan, Anda kini dapat merawat murai batu. Keuletan dan kesabaran tentu saja sangat diperlukan. Karena tak jarang, alih-alih mengawinkan induk jantan dan betina, ternyata malah saling bunuh karena sifat agresif yang dimiliki murai batu.