Cara Tepat Melatih Burung Kicauan

Dalam memelihara burung, kita harus memiliki harapan, bahkan mimpi-mimpi. Hal pertama yang kita harapkan adalah burung yang kita pelihara bisa gacor dan bersuara dengan kualitas lomba. Hal ini bisa menjadi kebanggaan, apalagi jika mimpi menjadi kenyataan. Yakni ketika suatu hari nanti harga transfer burung kesayangan kita bisa mencapai puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah setelah menjadi langganan juara pada berbagai lomba.

Namun, merawat burung agar memiliki segudang prestasi bukanlah perkara mudah dan tidak dapat disulap dalam satu atau dua hari saja. Burung dipelihara dan mulai dilatih sejak dari tangkapan atau dipelihara dari hasil penangkaran. Pada suatu lomba, sebagus apa pun bunyinya, belum tentu dilirik oleh juri atau hobiis burung yang lain. Akibatnya, nilai jual burung pun tidak bisa langsung melejit. Untuk mencapai nilai transfer yang tinggi, burung kesayangan harus melalui ujian dengan mengikuti berbagai lomba, sehingga dapat diketahui bahwa burung itu benar-benar memiliki mental baja dan bukan karbitan (baca: doping).

Burung yang berprestasi bagus biasanya bukan burung yang masih dimiliki "tangan pertama". Burung itu bisa saja sudah gonta-ganti pemilik 5-10 kali dan sudah melalui 4-5 kali masa mabung, serta menjalani latihan dengan pola master yang berbeda-beda sehingga nilai transfernya meningkat secara perlahan tapi pasti.

Lalu, bagaimana caranya melatih burung itu dengan pola master yang tepat sehingga menjadi burung unggulan? Keuntungan di dunia perburungan biasanya hinggap pada orang-orang yang memiliki ketekunan dan keahlian dalam "membaui" bakat istimewa setiap burung. Biasanya, hanya dengan melihat sosok dan suaranya, mereka yang "berhidung tajam" mampu menentukan kualitas burung di kemudian hari.

Misalnya, untuk mendapatkan burung kenari yang cukup andal dikontes, di antaranya mesti memerhatikan postur tubuhnya. Tubuhnya harus panjang, tidak cacat, lincah, dan warnanya indah. Suara yang dilantunkan haruslah panjang, nyaring, bervariasi, dan tidak putus di tengah jalan. Dan, memiliki respon yang kuat terhadap suara kenari lainnya sehingga ikut bersahutan mengeluarkan bunyi nyanyiannya.

Dalam perawatannya, setiap burung mesti mendapatkan perawatan yang sempurna. Masing-masing jenis burung memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik makanan, sangkar, maupun sistem pelatihannya. Sebab, kesalahan memberikan pakan saja bisa berakibat fatal pada perkembangan kualitas suaranya. Dengan perawatan yang salah, burung kicauan akan memiliki kualitas yang tidak diharapkan.

Dalam kesempatan ini, AgroMedia Pustaka menerbitkan buku “Buku Pintar Merawat & Melatih Burung Kicauan” yang disusun oleh Anang Dewanto & Maloedyn Sitanggang. Yaitu sebuah pembahasan jawaban berbagai persoalan seputar merawat dan melatih burung kicauan.
Buku ini mengaji lebih dalam mengenai cara memilih berbagai burung bakalan, cara menjinakkan, dan cara melatihnya agar menjadi burung yang berprestasi. Buku ini ditulis secara runut oleh juri burung tingkat nasional dan penulis buku agrobisnis yang sudah banyak berkarya. Dengan demikian, tersusunnya buku ini bukanlah sekadar teori, tapi juga melalu fakta di lapangan.

Selamat berkarya dan sukses!

Related Post