Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperbanyak anggrek. Namun, jika dilihat dari perlakuannya, hanya ada dua teknik memperbanyak anggrek, yakni generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif adalah perbanyakan yang dilakukan dengan biji. Sementara itu, perbanyakan vegetatif merupakan perbanyakan buatan, bisa dari stek, keiki, pemisahan, rumpun, dan kultur jaringan.
Perbanyakan Generatif.
Belum lagi untuk menumbuhkan biji anggrek tidak sembarangan. Dibutuhkan campuran beberapa media yang diracik menjadi satu bagian. Komposisi media yang paling umum digunakan adalah versi knudson “C” dengan varian media sebagai berikut.
1. Kalsium nitrat 1 gram
2. Monobasic potassium fosfat 0.25 gram.
3. Magnesium sulfat 0.25 gram.
4. Ammonium sulafat 0.50 gram.
5. Sukrosa 20 gram.
6. Mangan sulafat 0.0075 gram.
7. Ferro sulfat 0.025 gram.
8. Agar-agar 10—20 gram.
9. Air kelapa 100—150 cc.
Jika media tersebut telah diracik, biji bisa ditebar. Penebaran harus dilakukan dalam keadaan steril dengan pH 5.0—50.2. jika berhasil, tiga minggu kemudian akan tumbuh kecambah. Selanjutnya, anggrek bisa dipindahkan ke dalam pot komunitas setelah berumur 9—12 bulan.
Untuk perbanyakan vegetatif, Anda bisa membaca selengkapnya di dalam buku “Petunjuk Praktis Merawat Anggrek”. Model vegetatif dilakukan dengan pemisahan rumpun dilakukan dengan cara memecah tunas anggrek simpodial atau berbatang semu, seperti Dendrobium sp. dan Cattleya sp.
Di dalam buku yang ditulis oleh Ir. Hadi Iswanto ini berisi seputar kebutuhan para hobiis tanaman anggrek. Mulai dari pengenalan seputar anggrek dan jenis-jenisnya, perawatan, perbanyakan, penaman, hingga pengendalian hama dan penyakit perusak kecantikan anggrek dibahas secara praktis dan mudah dipahami.