Tanaman salak merupakan salah satu komoditas buah-buahan tropis asli Indonesia. Habitat asli tanaman salak adalah hutan hujan tropis. Jadi, tidak salah jika di Indonesia, salak menjadi komoditas yang memiliki nilai investasi jangka panjang.
Salah satu yang perlu diperhatikan untuk memulai budi daya salak ini adalah cara penanaman bibit salak. Penanaman salak sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, dengan catatan tersedia cukup air.
Tanaman salak yang ditanam pada musim kemarau memiliki resiko terserang hama dan penyakit yang lebih rendah dibandingkan tamanan yang ditanam pada musim hujan. Selain itu, sistem penakaran dan pertumbuhan salaknya juga lebih cepat.
Lantas, bagaimana dengan tata cara penanaman bibit salak ini?
Untuk bibit salak, mula-mula isilah lubang tanam dengan campuran media dan pupuk dasar hingga setengahnya. Selanjutnya, keranjang atau plastik pembungkus media bibit dilepaskan. Letakkan bibit tersebut di tengah lubang tanam, lalu timbun lagi dengan sisa media tanam hingga batas perakaran dan batang tanaman.
Setelah ditanam, siram bibit dengan air secukupnya sampai media basah. Namun, bila di daerah penanaman sedang terjadi pergantian musim dan banyak angin, sebaiknya dipasang bilah bambu untuk menopang tanaman salak supaya tidak roboh terkena angin dan hujan.
Tanaman salak yang baru ditanam membutuhkan perawatan rutin supaya tidak mati karena stres. Perawatan yang mutlak dilakukan adalah menjaga kelembapan media tanam. Bila penanaman dilakukan pada musim kemarau, siram tanaman secara rutin setiap pagi dan sore.
Tata cara penanaman bibit salak ini diungkapkan oleh Redaksi AgroMedia Pustaka dalam buku Budi Daya Salak. Dalam buku ini, Redaksi AgroMedia juga membahas mengenai persiapan lahan untuk berkebun salak, langkah-langkah mencangkok anakan salak, perawatan rutin dan pengendalian hama penyakit, serta penanaman dan perhitungan ekonomi budi daya salak.