Banyak cara untuk membuat lingkungan menjadi hijau kembali. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan tidur atau lahan tidak terpakai. Hal itulah yang selama ini dijalankan Indonesia Berkebun sejak beberapa tahun lalu.
Banyak cara untuk membuat lingkungan menjadi hijau kembali. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan tidur atau lahan tidak terpakai. Hal itulah yang selama ini dijalankan Indonesia Berkebun sejak beberapa tahun lalu.
“Indonesia Berkebun merupakan komunitas yang besar di jejaring sosial,” ungkap Millatina dari UI Berkebun dalam acara talkshow buku Urban Farming Ala Indonesia Berkebun dan workshop “Grow Your Own Vegetables” yang berlangsung pada hari Sabtu, 30 Mei 2015, di Gramedia Depok.
Lebih lanjut Milla mengatakan, Indonesia Berkebun memiliki prinsip 3 E. “Ekologi untuk lingkungan yang lebih baik, edukasi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya berkebun, dan ekonomi untuk memberikan nilai tambah”.
Ya, pemanfaatan lahan tidur dengan cara menanam sayur-sayuran organik tentunya memiliki nilai positif tersendiri. Selain dapat menghemat pengeluaran rumah tangga, dengan menanam sayuran sendiri, kita juga menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga.
Dalam kesehariannya, Milla juga selalu meluangkan waktu untuk berkebun. Baginya lahan terbatas bukanlah halangan untuk tetap bercocok tanam.
Hal senada juga diamini oleh Puji Nurwanto—perwakilan Depok Berkebun sekaligus MC acara ini. Menurutnya, selagi masih punya pintu, artinya kita masih bisa berkebun.
Grow your own vegetables
Pada sesi selanjutnya, acara diisi oleh Ratih Mutualita dari Teras. Sebagai pembuka, Ratih mengungkapkan bahwa berkebun itu mudah, murah, dan mengasyikkan. Baginya, bisa menanam sayur di rumah itu merupakan kepuasan tersendiri.
“Kebetulan, halaman rumah saya itu kurang bagus untuk menanam sayuran karena posisinya tidak terkena matahari,” ujar Ratih saat mengawali kisahnya. “Akhirnya, saya bertanam sayuran di balkon,” tambahnya.
Menurut Ratih, berkebun itu memiliki banyak sisi positif. Salah satunya dapat meminimalisasi sampah rumah tangga. “Sampah sayuran yang biasa ada di rumah, bisa kita jadikan pupuk organik,” katanya.
Pada kesempatan itu, selain berbagi pengetahuan tentang cara membuat kompos dan mol dari sampah sayuran, Ratih juga mengajak para pengunjung untuk bertanam sayuran organik.
Setelah 3 jam berlalu, acara pun harus berakhir. Sharing informasi, sesi tanya-jawab, dan bagi-bagi hadiah pun selesai sudah. Puncaknya, para pembicara dan pengunjung pun berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.