Siapa tidak mengenal Anggrek bulan? Salah satu jenis anggrek yang memiliki nama latin Phalaenopsis Amabilis ini, kini banyak digandrungi. Bentuknya yang unik, sepintas menyerupai kupu-kupu, menyebabkan banyak orang sering menyebutnya Buterfly Orchid. Bersama bunga Padma raksasa (Raflesia Arnoldi) dan Melati, Anggrek bulan masuk dalam kategori Bunga Nasional Indonesia.
Di habitatnya, Anggrek bulan hidup dengan cara menempel (epifit) atau menumpang pada batang pepohonan di hutan-hutan. Bunga ini mampu tumbuh hingga ketinggian 600 meter di atas permukaan air laut. Dalam perkembangannya, anggrek ini bisa dibudidayakan sendiri di taman hingga di teras-teras rumah.
Sayangnya, banyak penggemar anggrek yang hanya bisa menikmatinya bunganya saja, dan kesulitan kala ingin membungakan kembali. Mereka beralasan, membungakan Anggrek bulan tidaklah mudah. Sebenarnya, untuk membungakan Anggrek bulan tidak terlalu sulit asalkan tahu teknis perawatannya.
Hal yang patut diperhatikan di antaranya penyiraman, pencahayaan, pemupukan, dan penanggulangan hama penyakit. Untuk penyiraman, misalnya, tidak boleh dilakukan asal-asalan, volume dan kuantitasnya harus berdasarkan media tanam dan kondisi cuaca. Misalnya, ketika cuaca sedang terik, penyiraman sebaiknya dilakukan tiga kali sehari.
Dari sisi volume air yang disiram, tanaman anggrek membutuhkan air yang pas. Ini agak sulit, sebab dalam jika penyiraman dilakukan secara berlebihan, anggrek akan cepat membusuk. Penyiraman biasanya disasarkan kepada semua bagian tanaman kecuali bunga, hal ini untuk mencegah bunga cepat layu.
Dari sisi pencahayaan sinar matahari, anggrek bulan membutuhkan paparan cahaya yang sedang (tidak terlalu lama terkena terpaan cahaya langsung). Salah satu ciri anggrek yang terkena sinar matahari berlebihan akan terlihat menguning daunnya.
Selain itu, pemupukan juga harus dilakukan secara tepat. Jika usia anggrek masih muda, berikan pupuk yang mengandung unsur N (Nitrogen), P (Phospor), dan K (Kalium). Selanjutnya, jika tanaman sudah memasuki masa berbunga, bersamaan dengan pemberian pupuk daun, berikan pupuk yang mengandung unsur P lebih tinggi seminggu sekali, tentu dengan memperhatikan takaran yang dianjurkan pada kemasan pupuk.
Di samping pemupukan, faktor kelembapan udara juga menjadi faktor yang memengaruhi pembungaan anggrek. Menjaga kelembapan udara di sekitar tanaman anggrek agar tidak terlalu kering bisa membuat bunga cepat tumbuh dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Lebih lengkap seputar perawatan tanaman Anggrek bisa dipelajari lebih detail dalam buku “Membuat Tanaman Anggrek Rajin Berbunga”. Selain Phalaenopsis, beberapa jenis anggrek yang diulas antara lain Cattleya, Dendrobium, Oncidium, dan Vanda. Buku terbitan Agromedia ini, disusun oleh Ade Andriyani, pemilik Orchid Nusery. Penulis memiliki pengalaman cukup lama seputar Anggrek, dan kerap berbagi pengalaman tentang teknis perawatan hingga ke luar negeri.