Tampilannya sekilas memang mirip butiran nasi. Namun, telur semut yang biasa disebut kroto ini banyak dicari oleh penggemar burung kicauan karena mampu membuat burung lebih giat berkicau dan diburu para mancingmania sebagai umpan memancing. Sayangnya, kroto masih banyak diperoleh langsung dari alam sehingga tidak bisa diandalkan kontinuitas dan kuantitasnya. Padahal, permintaan kroto relatif besar sehingga bisa menjadi potensi bisnis yang menjanjikan pada masa mendatang.
Berawal dari kesulitan memperoleh dari alam, penulis belajar membudidayakan kroto. Melalui pengalamannya tersebut, praktisi ini membagi berbagai tip membudidayakan kroto di dalam stoples. Dari mencari sumber bibit semut rangrang, mempersiapkan lahan usaha yang ideal, pemeliharaan semut rangrang, cara memanen, hingga perlakuan pascapanen. Dilengkapi pula dengan analisis usaha.
Selamat mencoba!