Memiliki daun anthurium yang berdaun sehat, kompak, mulus, dan rimbun sudah tentu menjadi dambaan setiap pencinta anthurium. Meskipun termasuk dalam tanaman yang tidak rewel, si raja daun ini tetap memerlukan perlakuan khusus agar daun-daunnya yang eksotis itu bisa tampil prima.
Daun memang menjadi andalan tanaman anthurium. Namun, tak jarang pencinta anthurium dipusingkan oleh kondisi tanaman yang kurang prima. Salah satunya adalah daun anthurium yang mogok tumbuh.
Pengepotan kembali atau repotting penting sekali dilakukan agar tanaman tumbuh lebih sehat dan subur. Kadang-kadang, tanaman yang kita pelihara mogok tumbuh. Aplikasi pemupukan yang dilakukan juga sudah tidak memberikan efek apa pun. Penyebabnya karena media sudah tidak memadai untuk mendukung pertumbuhan.
Melakukan repotting berarti tanaman mendapatkan kembali media tanam yang fresh atau masih segar, karena cadangan unsur hara dari media tanam disuplai kembali. Tanaman yang sudah lama tidak di-repotting tampak merana, daun kusam, dan enggan bertunas karena unsur hara dari media tanamnya yang lama sudah jauh berkurang. Media tanamnya juga tampak memadat dan sebagian akarnya menyembul keluar.
Selain mengganti media tanam, repotting juga dilakukan untuk mengganti pot. Biasanya dilakukan jika ukuran tanaman sudah terlalu besar sehingga tidak proporsional lagi dengan ukuran pot. Selain merusak penampilan, anthurium yang tidak di-repotting juga akan terganggu pertumbuhannya.
Repotting cukup dilakukan setahun sekali, kecuali ditemukan gejala serangan jamur atau bakteri pada akar. Mau tidak mau, kita harus membongkarnya untuk memeriksa, menggganti media tanamnya, mengobati, dan sekaligus mengganti potnya.
Tip melakukan repotting pada anthurium Karena sosoknya cukup besar, repotting pada anthurium memang agak repot. Perlu bantuan orang lain untuk melakukannya. Kita tidak bisa langsung main cabut tanaman karena akan merusak perakarannya. Sebelum dicabut, media tanamnya harus digali terlebih dulu hingga akarnya terlihat. Setelah itu, tanaman dikeluarkan dengan hati-hati sampai semua akarnya terbawa. Bersihkan akar dari media tanam yang menempel. Periksa kondisi akar. Jika terlalu rimbun pemotongan terpaksa dilakukan. Bekas luka potongan harus diolesi dengan fungisida agar tidak terserang jamur. Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan gejala serangan bakteri, rendam akar tersebut ke dalam larutan bakterisida selama 20 menit. Jika ukuran tanaman sudah terlalu besar, ganti pot yang lama dengan pot baru yang berukuran lebih besar. Jika pot masih bagus dan proporsional, bisa dipakai kembali, asalkan sebelum dipakai, pot dibersihkan terlebih dulu dengan cara menyikatnya. Masukkan pecahan genteng atau styrofoam ke dasar pot, kemudian isi pot dengan media tanam yang baru setinggi setengah pot. Setelah itu, masukkan tanaman tepat di tengah-tengah pot atau di posisi yang menurut kita pantas. Isi kembali sisa media tanam hingga penuh sampai bibir pot. Siram media tanam, dan letakkan di tempat yang teduh. |
Tidak sulit bukan mencegah daun anthurium Anda mogok tumbuh? Masih banyak lagi cara membuat daun anthurium Anda tampil menawan. Semua informasi tersebut, bisa Anda dapatkan dalam buku Agar Daun Anthurium Tampil Menawan yang ditulis oleh Redaksi AgroMedia Pustaka.
Berbagai informasi mengenai pemilihan media tanam yang tepat, pemiliha pot yang sesuai, pemupukan yang tepat, penyiraman dan penempatan anthurium daun, serta pengendalian hama, penyakit, dan gangguan fisiologis pada anthurium daun dapat Anda temukan dalam buku ini.