Adapun langkah awal yang harus dilakukan sebelum budi daya dimulai adalah menentukan warna, gurat tulangan, ukuran tubuh, faktor genetik, dan persentase kecacatan. Sebaiknya, dipilih ikan yang benar-benar mampu melahirkan benih yang bisa tumbuh besar seperti induknya, tidak banyak yang cacat atau rejected.
Budi daya cupang bisa dimulai dengan membeli dua atau tiga pasang cupang berumur muda, gerakannya aktif, dan memiliki warna yang cerah. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri indukan cupang yang berkualitas.
Induk Jantan
- Sehat, tidak cacat, dan berasal dari genotip yang baik.
- Ekor dan sirip panjang serta mengembang seperti kipas.
- Warna cerah mengilap.
- Bentuk badan panjang dan ramping.
- Dasi jantan lebih panjang daripada dasi betina.
- Umur 5-6 bulan.
- Ciri-ciri siap dipijah: ada garis putih vertikal di badan dan insang, warna lebih cerah, bagian perut membesar dan lunak bila dipegang, titik putih di bagian perut (kelamin/pena) lebih menonjol, dan gerakan pasif.
Indukan Betina
- Sehat, tidak cacat, ekor mengembang, dan berasal dari genotip yang baik.
- Warna tidak secerah jantan.
- Badan pendek dan gemuk.
- Umur 4-6 bulan.
- Ciri-ciri siap dipijah: ada garis putih pada insang, warna semakin cerah, gerakan agresif, dan mengumpulkan busa untuk menempelkan telur.
Pemilihan indukan cupang yang berkualitas ini dapat Anda temukan dalam buku Panduan Lengkap Budi Daya & Perawatan Cupang Hias yang ditulis oleh Joty Atmadjaja & Maloedyn Sitanggang.
Buku terbitan AgroMedia Pustaka ini mengupas tuntas seluk-beluk budi daya dan perawatan cupang hias, termasuk di dalamnya menyiapkan cupang hias yang akan diikutkan kontes. Sedangkan bagi Anda yang tertarik dengan bisnis cupang hias, buku ini bisa Anda jadikan panduan karena juga menyajikan seluk-beluk bisnis cupang hias, seperti aspek pemasaran dan analisis usaha.