Kalau anda memilih untuk memulai usaha dari ayam pullet, sebaiknya pilihlah ayam pullet yang baik. Tidak tahu cara memilihnya? Mudah saja. Ikuti petunjuknya di bawah ini:
- Pilih ayam yang berasal dari keturunan yang sehat dan tidak cacat. Selama hidupnya, ayam tersebut belum pernah sakit dan bulu-bulunya tidak rontok, baik sebagian maupun seluruhnya.
- Pilih ayam yang pertumbuhan badannya prima dan berasal dari induk yang produktivitas atau tingkat bertelurnya tinggi.
- Usahakan ukuran badan tiap ayam seragam. Berat badannya lebih kurang 1,5 kg, duburnya besar dan basah, serta perbedaan umurnya tidak terlalu jauh. Dubur yang kering menandakan bahwa ayam masih dalam periode dara atau sudah tua, sehingga produktivitasnya rendah.
- Umur ayam yang baik untuk memulai usaha adalah 6 12 bulan.
Beternak ayam kampung dari pullet merupakan jalan pintas yang paling efektif. Jika pemeliharaan ayam periode dara membutuhkan waktu 3 4 bulan untuk menghasilkan telur, ayam pullet sudah mampu menghasilkan telur paling lama satu bulan. Selama dua minggu pemeliharaan, biasanya ayam kampung petelur beradaptasi dengan kondisi lingkungan barunya.
Konsekuensi beternak dengan cara ini adalah harga induk ayam siap bertelur jauh lebih mahal dibandingkan dengan ayam dara atau DOC (day old chick). Peternak harus lebih berhati-hati dalam memilih ayam pullet, karena bisa jadi ayam yang dibeli sudah melewati masa puncak produksinya. Karena itu, peternak harus jeli dalam memilih ayam kampung saat membeli bibit yang dimaksud.
Memilih usaha ayam kampung dengan memilih ayam pullet ini ditulis Redaksi AgroMedia dalam buku Beternak Ayam Kampung Petelur yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka.
Melalui buku tersebut, Anda juga bisa mencermati bisnis telur ayam kampung, mengetahui sistem perkandangan dan pemberian pakan, penanggulangan penyakit, serta pemanenan dan kiat pemasaran telur ayam kampung.