Ada tiga jenis waralaba bibit kelapa sawit, yaitu waralaba varietas, waralaba benih, dan waralaba bibit. Bentuk waralaba varietas mengharuskan sumber benih berasal dari hasil program pemuliaan dalam bentuk kecambah induk Dura atau Pisifera. Salah satu kelebihan bentuk waralaba ini adalah keuntungan yang didapatkan berlangsung terus-menerus selama tanaman masih menghasilkan benih.
Sementara itu, bentuk waralaba benih sumber benihnya berasal dari persilangan Dura dan Pisifera yang sudah teruji kualitasnya dan dijual secara luas kepada sewaralaba. Kelebihan bentuk waralaba ini, penerima waralaba dapat memasarkan benih tanpa membangun kebun induk.
Terakhir, waralaba bibit mengharuskan sumber benih untuk menyerahkan kecambah dengan tujuan dibibitkan oleh penerima waralaba mengikuti persyaratannya. Misalnya, memiliki modal, lahan, dan pengalaman di bidang pembibitan kelapa sawit. Bentuk waralaba ini sangat cocok dan mudah dilakukan oleh perorangan dan swasta sebagai penerima waralaba. Kelebihannya, modal dan areal yang digunakan relatif kecil.
Latar belakang munculnya bisnis waralaba kelapa sawit merupakan solusi dari permasalahan bibit yang rendah kualitas. Pasalnya, benih yang berkualitas biasanya hanya tersedia di lokasi sentra pengembangan komoditasnya. Selain itu, banyaknya oknum-oknum yang menjual bibit asal dengan kualitas rendah menjadikan bibit unggul tidak terserap oleh petani.
Melalui waralaba, bibit yang dihasilkan dan diperoleh oleh petani benar-benar berkualitas unggul. Hal ini dikarenakan pemilik varietas memberi izin dan memberikan bimbingan teknis kepada penerima waralaba. Selanjutnya, penerima waralaba akan memberikan keuntungan berupa royalti sehingga peneliti memiliki modal untuk menciptakan varietas unggul. Selain itu, juga adanya sistem pengawasan ketat, seleksi, dan supervisi secara berkala.
Indonesia yang merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, menjadikan waralaba bibit kelapa sawit cukup diminati dan memiliki prospek bisnis yang cerah. Jumlah pesanan pesanan terus meningkat. Dari 224 juta butir (th. 2007) menjadi 240 juta (th. 2008).
Anda tertarik? Untuk mendalami sekitar bisnis waralaba ini secara detil dan praktis, Anda bisa menemukannya di buku Meraup Untung dari Bisnis Waralaba Bibit Kelapa Sawit yang ditulis oleh Ir. Masra Chairani Dalimunthe, Ir. Alfred Sipayung, & Hendra H. Sipayung, SP., MM.
Di dalam buku yang diterbitkan AgroMedia Pustaka ini dibahas mengenai waralaba secara umum, bentuk, pelaku, dan potensi waralaba kelapa sawit, persiapan waralaba kelapa sawit, seperti modal, persiapan lahan, pengajuan permohonan, dan pembayaran, pembibitan, sampai kepada sistem pemasaran, baik melalui tender, promosi, maupun internet.
Selain itu, diberikan pula analisis usaha agar Anda bisa membuat asumsi analisa biaya, pendapatan, dan keuntungan. Sebagai bukti, kami juga mencantumkan kisah-kisah sukses pewaralaba yang bisa Anda ambil contoh sebagai pembelajaran bisnis menuju kesuksesan.
Kesuksesan Anda adalah cerminan dari sejauh mana Anda membaca peluang dan metode yang diterapkan. Selamat mencoba!