Bagi kalangan pecinta ayam petarung, sabung ayam merupakan arena permainan menarik. Di ajang ini, ayam petarung yang menang akan mendapat perhatian khusus. Selain dapat menaikkan pamor si pemiliknya, nilai jual ayam petarung andal juga meningkat, bahkan harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Apa saja jenis-jenis ayam petarung handal? Berikut rangkumannya.
Ayam Bangkok
Ayam jenis ini tentu tidak asing lagi sebagai petarung andal. Di pasaran juga banyak ditemukan ayam bangkok, baik yang benar-benar impor maupun hasil persilangan lokal. Karakteristik ayam bangkok adalah kecerdasannya yang luar biasa saat di arena. Fisiknya kuat, pantang menyerah, agresif, pukulannnya keras, dan sangat lincah.
Ayam Birma
Ayam dari Myanmar ini punya ukuran lebih kecil dibanding ayam bangkok. Beratnya berkisar 2—2,5 kilogram. Ketika bertarung, ayam birma sangat terkenal taktikal. Ia menyadari kelemahan tubuhnya yang kecil. Maka tak jarang ayam ini sering berlari dan membiarkan lawannya menyerang. Saat ada kesempatan, ayam birma akan menyerang balik dengan pukulan utamanya menyerang area telinga dan kedua mata lawannya. Cerdik namun terkadang licik, itulah karakternya.
Ayam Siam
Di beberapa daerah penyebutan nama ayam ini berbeda. Di Jakarta dan Jawa Barat, ayam ini disebut juga ayam wareng. Namun di daerah lain, kadang orang menyebutnya ayam bangkok. Ayam ini punya tampang yang mirip dengan ayam kampung. Memiliki jalu (senjata) yang tajam dan kecepatan pukulan mematikan. Sayangnya, ayam ini punya mental dan daya tahan yang kurang baik.
Ayam Shamo
Berasal dari Jepang, ayam jenis ini memiliki berat hingga 6 kilogram. Bentuknya sangat gagah, apalagi ketika berdiri tegak lurus hingga 90 derajat. Beberapa kalangan menyebutnya “Ninja Mini” karena punya semangat tempur dan bermental baja. Kelebihan lainnya adalah akurasi pukulannya yang selalu tepat sasaran.
Ayam Saigon
Sedikit berbeda dengan ayam lainnya, ayam asal Vietnam ini tidak ditumbuhi bulu di sekitar leher dan kepala. Tampangnya yang demikian sering membuat ciut lawannya. Ketika bertarung, ayam saigon punya pertahanan yang baik karena tahan banting terhadap pukulan lawan. Sayangnya, gaya menyerangnya cukup buruk dibandingkan dengan ayam petarung lainnya.
Ayam Filipina
Selain memiliki variasi warna, ayam Filipina ini juga memiliki jalu yang dapat diandalkan di arena sabung. Meski kakinya agak kecil, ayam ini dapat melontarkan tendangan keras ke arah lawannya. Kombinasi tendangannya biasa dilakukan dengan mematuk kepala musuh saat duel di udara.
Ayam Brasil
Trah ayam ini berasal dari ayam shamo. Perawakannya mirip dengan ayam pelung di Jawa Barat. Bentuk badannya tinggi, tulangan kasar, dan tidak begitu gesit. Antara kaki dan tubuh terlihat kurang proporsional. Saat bertarung, ayam ini agak terlambat “panas”. Namun setelah beberapa kali permainan, ia akan menunjukkan sifat aslinya sebagai petarung yang tidak mudah menyerah. Ia pantang untuk keluar arena dan lebih memilih menang atau mati di gelanggang.
Ayam Pama
Ayam jenis ini merupakan hasil persilangan antara ayam bangkok dan ayam birma. Namun, seiring meningkatnya pemikiran pecinta ayam, ayam ini juga berhasil melahirkan generasi persilangan dengan ayam lainnya. Sehingga saat bertempur pun banyak memadukan serangan-serangan unik yang bertumpu pada induk rasnya. Ayam pama punya kemampuan menyerang lawannya dengan akurasi tinggi pada area kepala, mata, dan paruh.
Ayam Pakhoe
Dikembangbiakan secara modern, ayam ini memadukan 4 trah sekaligus, mulai dari ayam bangkok, ayam birma, ayam saigon, dan ayam brasil. Ayam ini ditujukan untuk mengalahkan ayam birma yang selalu menjadi jawara di kalangan kelas 3 kilogram. Saat bertarung, ayam pakhoe ini terbilang lincah, cepat pukulannya, mematikan, gaya mematuk ke seluruh tubuh, dan kecerdikannya menyerang lawan dari arah bawah. Satu kelemahan ayam ini adalah daya tahannya yang kurang baik ketika bertanding terlalu lama.