Mengeruk Rupiah dari Bisnis Cacing Tanah ala Adam Cacing

Sebagian dari Anda tentu merasa jijik jika menyentuh cacing tanah. Jangankan menyentuh, untuk sekadar melihat saja rasanya mungkin enggan. Bentuknya yang panjang, berlendir, dan kotor memberi kesan yang kurang menyenangkan. Namun di balik semua itu, tahukah Anda bahwa cacing tanah nyatanya memiliki banyak manfaat?

Sebagian dari Anda tentu merasa jijik jika menyentuh cacing tanah. Jangankan menyentuh, untuk sekadar melihat saja rasanya mungkin enggan. Bentuknya yang panjang, berlendir, dan kotor memberi kesan yang kurang menyenangkan. Namun di balik semua itu, tahukah Anda bahwa cacing tanah nyatanya memiliki banyak manfaat?

Manfaat inilah yang dirasakan Abdul Aziz Adam Maulida atau yang dikenal dengan Adam Cacing, seorang pelopor pemberdaya masyarakat yang berhasil mengembangkan bisnis budi daya cacing tanah di Jawa Timur.

Melalui bukunya yang berjudul Budi Daya Cacing Tanah Unggul Ala Adam Cacing, Adam mengungkapkan besarnya peluang bisnis cacing tanah. Bahkan, untuk beberapa sektor industri, cacing tanah merupakan bahan baku utama yang paling dibutuhkan.

Kebutuhan cacing tanah sendiri bisa mencapai lebih dari 100 ton setiap bulannya. Dengan kebutuhan yang terbilang tinggi, tentunya menjadikan budi daya cacing tanah sebagai salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Sayangnya, peluang yang menjanjikan ini belum banyak disadari masyarakat. Terbatasnya pengetahuan dan kurangnya keberanian untuk menembus pasar menjadi salah satu alasan mengapa belum banyak orang yang melirik bisnis ini. Padahal, budi daya cacing tanah ini terbilang cukup mudah, perkembangbiakannya relatif cepat, pakan dan medianya mudah diperoleh, risiko penyakit sangat kecil, lokasi peternakannya bisa dilakukan di mana pun, dan modalnya cukup terjangkau.

Bagaimana, Anda tertarik mencobanya?


Budi Daya Cacing Tanah Unggul Ala Adam Cacing karya Abdul Aziz Adam Maulida, ST berisi semua ihwal tentang teknik beternak cacing secara intensif, mulai cara menentukan bibit, membuat media, memilih jenis wadah pemeliharaan, menentukan komposisi pakannya, mengoptimalkan teknik pemeliharaan, mengantisipasi hama, hingga melakukan panen dan pascapanennya.

Related Post