Banyak cara untuk mengurangi jumlah limbah rumah tangga. Misalnya saja kardus bekas mi instan atau air mineral. Selain bisa didaur ulang menjadi kertas, limbah yang satu ini bisa Anda jadikan media tanam untuk budi daya jamur tiram. Kok bisa?
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang mulai marak dibudidayakan di Indonesia. Sebenarnya, jamur tiram dapat ditanam di media atau substrat serbuk gergaji (baglog tanam). Sayangnya, pasokan media tersebut sudah mulai berkurang karena bahan baku serbuk gergaji, di beberapa daerah, semakin sulit dicari.
Untuk itulah dicari alternatif bahan lain yang mudah diperoleh dan memiliki kualitas yang baik bagi budi daya jamur tiram.
Mengapa kardus?
Selain mudah didapat, kardus memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan media lainnya.
Pertama, kardus berasal dari serbuk kayu atau bubur kayu yang mengandung selulosa cukup tinggi. Hal ini menandakan bahwa kardus cocok sebagai media untuk pertumbuhan jamur tiram dan jamur lainnya.
Kedua, jika kardus diolah dengan cara yang tepat akan dihasilkan media yang dapat menghasilkan jamur konsumsi dengan kualitas prima.
Ketiga, jamur konsumsi yang dibudidayakan di media kardus aman dari pencemaran logam berat. Adalah petani jamur kardus asal Cirebon yang mengujicoba jamur merang hasil budidayanya ke laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB). Hasilnya, jamur yang ia tanam tidak terbukti mengandung senyawa logam berat yang melebihi ambang batas Standar Nasional Indonesia (SNI).
Lalu, bagaimana jika jamur tiram ditanam di media kardus?
Berdasarkan pengalaman Enjo Suharjo—pembudi daya jamur sekaligus pemimpin KTNA Cirebon dan pengurus KTNA Jawa Barat, waktu produksi jamur tiram yang ditanam dengan media kardus lebih efisien karena kardus lebih mudah didapatkan ketimbang media lainnya.
Jamur tiram yang ditanam di media kardus memiliki masa produktif selama jangka waktu 3—4 bulan, bahkan bisa mencapai 5 bulan.
Tidak hanya itu, jamur tiram media kardus ini juga bisa dibudidayakan di dataran rendah, seperti daerah Pantura dan sekitarnya dengan kisaran suhu 28o C, tentunya melalui sejumlah perlakuan khusus.
Hal lain yang menjadi keunggulan budi daya jamur tiram media kardus adalah aromanya yang lebih wangi dan rasa lebih kenyal. Caranya, saat media kardus direndam, tambahkan kapur pertanian ke dalam air rendaman tersebut sehingga aroma apek yang dikeluarkan oleh media kardus dapat hilang. Sementara itu, saat jamur tiram mulai tumbuh dan keluar dari baglog, lakukan penyemprotan menggunakan campuran tepung beras ketan dan madu. Kedua bahan tersebut dapat membuat performa jamur tiram terlihat segar, kenyal, dan bertambah wangi.
Bagaimana, tertarik untuk budi daya jamur tiram media kardus?