Selain menjadi solusi bijak untuk mengurangi pemanasan global, sistem pertanian organik memiliki keunggulan lain, seperti biaya produksi yang murah, mudah dipahami petani, mudah dijangkau, dan tersedia setiap saat. Sistem ini juga sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mengarahkan pembangunan sektor pertanian dengan kampanye “Go Organik”.
Selain menjadi solusi bijak untuk mengurangi pemanasan global, sistem pertanian organik memiliki keunggulan lain, seperti biaya produksi yang murah, mudah dipahami petani, mudah dijangkau, dan tersedia setiap saat. Sistem ini juga sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mengarahkan pembangunan sektor pertanian dengan kampanye “Go Organik”.
Menurut M. Tosin Glio –Penulis buku Pupuk Organik & Pestisida Nabati No.1 ala Tosin Glio, banyak sekali keuntungan dan keunggulan menggunakan bahan organik untuk pertanian, di antaranya lebih kaya nutrisi, lebih aman, dan lebih hemat.
Lalu, bagaimana cara membuat dan pengaplikasiannya? Berikut langkah-langkah dalam membuat pupuk organik.
Alat yang diperlukan:
- Cangkul
- Sekop atau garpu
- Hand sprayer
- Gembor
- Drum atau ember
- pH meter
- TDS meter
- Termometer
- Terpal plastik
Bahan yang diperlukan:
- 20 kg bekatul
- 20 kg kapur
- 100 kg kotoran ayam
- 300 kg kotoran sapi
- 300 kg kotoran kambing atau domba
- 300 kg serasah dedaunan atau sekam
- Air secukupnya
Cara Membuat Pupuk Organik:
- Campur kotoran ayam, kotoran sapi, kotoran kambing, dan serasah atau sekam menggunakan cangkul atau garpu.
- Tambahkan bekatul.
- Tambahkan kapur.
- Siapkan fermentor, larutkan dengan air secukupnya. Masukkan fermentor ke dalam sprayer yang telah bersih.
- Semprotkan fermentor ke campuran media pupuk organik, lalu aduk rata. Usahakan media terasa lembap dan basah, tetapi saat digenggam tidak menetes.
- Tutup campuran media menggunakan terpal.
- Periksa suhu setiap hari. Jika suhu mencapai 60°C, buka terpal dan aduk-aduk media.
- Jangan lupa untuk memeriksa suhu dan pH campuran media setelah 4 minggu. Pupuk organik yang telah jadi biasanya memiliki suhu 37°C dan pH 5,5. Pupuk organik ini juga memiliki bau khas fermentasi dan tidak berbau busuk. Jika pupuk organik berbau busuk, ulangi proses pembuatannya.
- Keringanginkan hasil fermentasi pupuk organik. Jika perlu lakukan penggilingan menggunakan mesin penggiling pupuk. Setelah ini selesai, pupuk sudah siap untuk digunakan.