Fida Zahra Hanifa
Institut Teknologi Bandung (Jurusan Biologi)
Penuaan adalah sesuatu hal yang tidak dapat kita hindari. Pada umumnya, gejala yang timbul dalam proses penuaan yaitu kerutan di wajah, kulit kering, dan noda gelap pada kulit. Karena adanya perubahan pada tubuh tersebut, maka banyak orang yang fokus terhadap penampilan seiring dengan pertambahan umurnya. Tidak sedikit orang yang menghabiskan hingga miliaran rupiah per tahunnya demi membeli produk-produk perawatan yang dapat mencegah tanda-tanda penuaan tersebut. Produk-produk inilah yang dikenal dengan produk “antiaging.”
Ketika kita mendengar kata “antiaging” tentu muncul di benak kita tentang kulit yang sehat dan tampak lebih muda. Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi tanda penuaan dari menggunakan produk kimia sampai operasi plastik, namun semua hal tersebut tidak membuat kulit kita selamanya tampak muda. Hal tersebut disebabkan karena sebenarnya bukan kulit kita yang menua, tetapi DNA-lah yang menyebabkan semua ini. DNA tersusun atas benang-benang kromosom yang dikemas dengan kompak di dalam inti sel. Ujung dari setiap kromosom berbeda-beda dan setiap mengalami replikasi, kromosom selalu diakhiri dengan urutan DNA yang berfungsi membuat benang kromosom tidak terlilit. Ujung replikasi ini disebut dengan telomer. Hal yang menarik tentang telomer adalah seiring usia kita bertambah, maka panjang telomer akan semakin pendek. Hal ini yang menyebabkan tanda-tanda penuaan muncul pada fisik kita. Selain pengaruh dari internal tubuh, lingkungan juga berperan dalam proses penuaan. Radikal bebas yang berada di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh dan menghambat proses-proses yang terjadi di dalam sel sehingga dapat membuat telomer menjadi lebih pendek dan membuat penampakan fisik kita menjadi lebih tua.
Para pembuat produk-produk antiaging banyak menjanjikan hal-hal manis terhadap kulit kita. Mereka menjamin wajah kita akan terlihat beberapa tahun lebih muda dengan menghilangkan kantung-kantung kulit yang kendur dan menghilangkan noda hitam yang terbentuk serta menggantikan semua itu dengan kulit wajah yang halus dan bersinar. Keajaiban tersebut biasanya tidak dapat diperoleh begitu saja dengan harga yang murah, walaupun memang terkadang harga tersebut memang sesuai dengan kualitas produk yang bersangkutan. Namun hal tersebut tetap menjadi suatu dilema bagi kita, apakah produk tersebut sesuai dengan harga yang diberikan atau hanya janji kosong di dalam kemasan yang menarik? Belum lagi banyak isu yang akhir-akhir ini muncul tentang bahan-bahan berbahaya yang terkandung di dalam produk kecantikan, terutama produk antiaging.
Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tanda-tanda penuaan daripada harus menggunakan produk-produk antiaging, misalnya dengan cara mengurangi stres dan melakukan olahraga rutin. Selain itu, usaha yang dapat dilakukan yaitu mengatur pola makan dan menu makanan kita sehari-hari. Penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa dianjurkan mengkonsumsi lima jenis buah dan sayur setiap harinya dilengkapi dengan sekitar 8 gelas air (sekitar 227 mL). Singkatnya, kita memerlukan banyak antioksidan yang terkandung dalam buah dan sayur. Antioksidan merupakan molekul-molekul yang dapat menghambat proses oksidasi dari molekul lain (dalam kasus ini molekul berbahaya seperti radikal bebas dari lingkungan). Antioksidan dapat meliputi vitamin, mineral, dan mikronutrien. Dengan kata lain, antioksidan dapat menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, dengan memaksimalkan asupan antioksidan ke dalam tubuh, maka secara tidak langsung kita telah berkontribusi dalam mencegah tanda-tanda penuaan pada tubuh kita sendiri.
Berdasarkan hal tersebut dari waktu ke waktu, banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari bahan-bahan pangan yang disinyalir baik untuk menghambat proses penuaan. Hingga kini banyak makanan yang ditemukan dapat melawan tanda-tanda penuaan tersebut. Makanan-makanan tersebut dapat meningkatkan kesehatan dan vitalitas tubuh kita secara keseluruhan. Selain olahraga rutin, beberapa makanan dikenal dapat mencegah atau mengurangi tanda-tanda penuaan. Berikut akan dibahas beberapa jenis makanan yang telah teruji secara penelitian dapat membantu membuat kulit kita tampak jauh lebih muda karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Tidak perlu repot-repot mencari produk antiaging karena ternyata semua ada di sekitar kita dan dapat ditemukan dalam keseharian kita.
Alpukat
Alpukat adalah buah yang dipercaya memiliki karakteristik antiaging paling baik. Alpukat merupakan sumber antioksidan yang sangat banyak, meliputi vitamin E, kalium, dan lemak tak jenuh. Antioksidan di dalam alpukat telah terbukti dapat mengurangi kolesterol, meningkatkan kesehatan kulit, dan menurunkan tekanan darah. Alpukat juga kaya akan antioksidan berupa folat (asam folat atau vitamin B) yang dapat mencegah serangan jantung dan mengurangi risiko osteoporosis. Kandungan asam oleat dalam alpukat juga telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat, meningkatkan kolesterol baik, dan mencegah penyumbatan darah.
Bawang Putih
Bawang putih dikenal sebagai bahan pangan yang enak dan menyehatkan jika dimakan langsung atau dijadikan bumbu dalam berbagai masakan. Antioksidan di dalamnya berperan dalam proses antiaging dengan cara menurunkan kolesterol dan tekanan darah, mengurangi inflamasi, dan memelihara serta melindungi sel. Keuntungan terbesar dalam mengkonsumsi bawang putih adalah dapat meningkatkan sistem imun secara pesat. Penelitian terbaru tentang manfaat dari bawang putih adalah kandungan hidrogen sulfida yang banyak di dalamnya. Hidrogen sulfida merupakan salah satu antioksidan yang dapat merelaksasi pembuluh darah, meningkatkan aliran darah, dan meningkatkan pertahanan terhadap kanker.
Gandum
Sudah menjadi rahasia umum bahwa mengkonsumsi gandum baik untuk sistem pencernaan karena serat yang terkandung di dalamnya dapat melindungi tubuh dari zat-zat yang tidak diinginkan seperti kolesterol dan lemak jahat. Namun tidak banyak orang yang mengetahui bahwa mengkonsumsi gandum memiliki manfaat antiaging karena kaya akan antioksidan sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Kacang Tanah
Kacang tanah dikenal dengan kandungan proteinnya. Namun kacang tanah juga merupakan sumber yang baik bagi antioksidan seperti kalium dan vitamin E. Kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah, sementara vitamin E dapat mencegah kerusakan sel. Selain itu kacang tanah mengandung antioksidan berupa kalsium yang dapat memelihara kekuatan tulang.
Sayuran
Seperti buah-buahan, sayuran merupakan salah satu sumber antioksidan yang baik. Kandungan antioksidan dalam sayuran dapat memerangi radikal bebas sehingga memperlambat proses penuaan. Sayuran yang paling banyak mengandung antioksidan adalah sayuran yang berwarna hijau terutama bayam dan kubis. Dua antioksidan yang banyak ditemukan dalam sayuran yaitu lutin dan zeaxanthin yang telah terbukti dapat melindungi kulit dari pengaruh negatif sinar matahari. Sayuran merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin dan mineral meliputi vitamin A, C, K, dan E yang dapat meningkatkan sistem imun, mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan kolesterol, dan mencegah penyumbatan pembuluh darah. Dengan mengkonsumsi banyak sayuran (dilengkapi dengan buah-buahan) bahkan dapat mengurangi risiko kanker pada saluran pencernaan (seperti kanker usus dan lambung) hingga 25%. Sayuran-sayuran tertentu dapat dikonsumsi secara mentah atau dimasak terlebih dahulu. Memasak sayuran seperti wortel, bayam, asparagus, dan paprika dapat meningkatkan kandungan antioksidannya, walaupun mengurangi kandungan vitamin C di dalamnya. Namun jenis sayuran lain seperti brokoli dan kembang kol lebih baik dikonsumsi dalam kondisi mentah, walaupun jika dimasak akan meningkatkan kandungan indol yang dapat membunuh sel kanker baru. Namun bagaimanapun cara kita mengkonsumsi jenis-jenis sayuran tersebut, mereka tetaplah bermanfaat bagi tubuh kita terutama dalam membantu menghambat proses penuaan.
Ikan
Akhir-akhir ini banyak suplemen makanan yang populer dengan kandungannya berupa minyak ikan. Mengkonsumsi ikan atau suplemen tersebut dapat meningkatkan antioksidan berupa asam lemak omega-3 ke dalam tubuh yang berfungsi mencegah penyakit jantung, mengurangi inflamasi, dan menurunkan tekanan darah. Asam lemak omega-3 paling banyak ditemukan pada ikan-ikan seperti salmon, herring, tuna, dan sarden. Penelitian telah membuktikan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi banyak ikan akan tampak lebih muda. Salah satu studi di Amerika menemukan bahwa mengkonsumsi ikan dua atau tiga kali per minggu memiliki tingkat mortalitas 40% lebih rendah. Orang yang memiliki memiliki serangan jantung, jika mengkonsumsi ikan dua kali seminggu dapat menurunkan tingkat mortalitasnya sebanyak 29%. Ikan juga merupakan sumber protein yang sangat baik dan memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan yang kaya akan omega-3 sedikitnya dua kali seminggu.
Kacang Panjang
Kacang panjang sangat baik untuk perkembangan jantung karena mengandung lemak protein yang rendah. Selain itu, kacang panjang juga kaya akan antioksidan dalam bentuk serat, vitamin, dan mineral meliputi zat besi, vitamin B, dan kalium. Secara spesifik, kandungan antioksidan yang terdapat dalam kacang panjang adalah berupa genistein yang dapat mencegah kanker. Studi telah membuktikan bahwa orang-orang yang memiliki kadar genistein tinggi dalam tubuhnya memiliki tingkat risiko kanker payudara dan prostat yang rendah. Oleh sebab itu, kacang panjang dikatakan sebagai “superfood” yang merupakan produk antiaging yang sangat baik.
Coklat
Beberapa tanda-tanda proses penuaan dapat terlihat pada kulit kita. Radiasi ultraviolet (UV) membuat tanda-tanda tersebut lebih cepat muncul. Namun ternyata mengkonsumsi coklat (dalam bentuk makanan atau minuman) dapat membantu kita dalam meregenerasi kulit akibat radiasi UV. Coklat memiliki kapasitas antioksidan yang lebih tinggi daripada makanan lain. Konsentrasi antioksidan flavanol yang tinggi pada coklat dapat membantu mengurangi inflamasi kulit yang disebabkan oleh cahaya UV. Selain itu, mengkonsumsi coklat dapat meningkatkan kelembaban kulit dan mengurangi kerutan di wajah sehingga wajah kita dapat terlihat lebih muda.
Buah Berry
Semua jenis berry (blueberry, raspberry, cranberry, strawberry, dan blackberry) memiliki kandungan antioksidan seperti flavonol dan antosianin yang sangat banyak. Kedua antioksidan tersebut berfungsi untuk meningkatkan daya tahan sel dan melindunginya dari penyakit. Antosianin ditemukan banyak terdapat dalam blackberry sehingga buah tersebut dapat membantu melawan kanker dan diabetes. Blackberry dan blueberry dikenal sebagai buah berry dengan kandungan antioksidan yang paling tinggi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa blueberry bahkan dapat memperlambat degenerasi sel saraf, meningkatkan daya ingat, menghambat pertumbuhan sel kanker, dan mengurangi inflamasi. Selain itu, blueberry terbukti dapat memelihara saluran uriner. Buah berry merupakan sumber vitamin yang sangat baik, terutama vitamin C, yang bagus untuk menjaga kecantikan kulit. Vitamin C di dalam buah berry dapat membantu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan mencegah kanker kulit.
Masih banyak makanan-makanan lain yang terbukti dapat membantu menghambat proses penuaan secara fisik. Makanan-makanan tersebut tidak hanya enak dikonsumsi, tetapi juga merupakan makanan yang baik untuk jiwa kita. Maka nikmatilah!