Panduan Budi Daya dan Bisnis Jamur Tiram

Permintaan jamur dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik dari pasar domestik maupun pasar luar negeri. Pasar domestik, umumnya diserap oleh pasar-pasar tradisional, minimarket, supermarket, pasar sayuran, hotel, rumah makan, dan restoran. Sedangkan pasar luar negeri umumnya datang dari negara-negara pecinta sayuran, seperti Amerika, Timur Tengah, Korea, dan Jepang.

Namun disayangkan, besarnya permintaan jamur, hingga saat ini belum bisa terpenuhi oleh produsen jamur. Saat ini saja, permintaan pasar domestik mengalami kenaikan 10% per tahun. Terutama pada jamur tiram yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Di antaranya, karena faktor khasiat jamur dan kandungan gizi dalam jamur yang membuat permintaan jamur semakin tinggi.

Oleh sebab itu, peluang bisnis jamur sangat terbuka lebar. Kebutuhan jamur tidak hanya terlepas dari permintaan jamur segar, tapi masih ada peluang besar pada beberapa segmen usaha yang berkaitan dengan bisnis jamur. Misalnya, bisnis bibit jamur (inokulan), bisnis penjualan media jamur (baglog), bisnis olahan jamur, bisnis jasa dan pelatihan budi daya jamur, serta bisnis agrowisata jamur.

Kisaran modal yang dibutuhkan dalam membangun budi daya jamur tidak terlalu besar. Bisa dilakukan dalam skala kecil atau besar yang dimulai dengan membangun kumbung sebagai infrastruktur utama budi daya jamur. Pembudidaya harus memperhatikan aspek-aspek penting sebagai penentu keberhasilan budi daya. Di antaranya adalah pemilihan dan persiapan tempat budi daya yang disesuaikan dengan kondisi iklim lingkungan dan aspek ekonomi.

Aspek iklim lingkungan memiliki pengaruh besar dalam proses pertumbuhan jamur, seperti curah hujan, cahaya matahari, suhu udara, dan ketinggian tempat. Lokasi yang dekat dengan laut tidak cocok untuk budi daya jamur tiram karena melebihi suhu ideal yang dibutuhkan. Pilihlah lokasi dengan ketinggian 700 meter dpl atau lebih. Adapun suhu, tekanan, kelembapan, dan komposisi udara sebenarnya masih diatur sedemikian rupa, sekalipun tetap membutuhkan kondisi yang alami.

Begitu pula dengan aspek ekonomi, seperti mencakup ketersediaan bahan baku produksi, aksesibilitas lokasi, dan ketersediaan tenaga kerja. Bahan baku serbuk kayu, kapur, urea, dan lain sebagainya mesti selalu tersedia agar proses produksi bisa berjalan baik.  Bahan baku bisa didapatkan dari masyarakat setempat, melalui pasokan dari daerah lain, atau bekerja sama dengan penyedia baglog dan inokulan.

Untuk sebuah proses aplikasinya secara lengkap dan menyeluruh, Anda bisa mendapatkan di buku Untung Besar dari Bisnis Jamur Tiram terbitan AgroMedia Pustaka ini. Berbagai informasi yang berkaitan dengan budi daya jamur tiram disajikan di dalamnya, dari hal mendasar sampai dengan aspek terkait dengan pemasaran. Di antaranya, pengenalan berbagai jenis jamur dan prospek bisnisnya, pengenalan dan aplikasi membangun infrastruktur budi daya, pembibitan, pemeliharaan, penanggulangan hama dan penyakit, serta penanganan pascapanen dan pengolahan makanan dari jamur.

Di samping itu, di dalam buku yang disusun oleh Suryani Rahmat dan Nurhidayat ini dilengkapi pula dengan sarana visual dalam bentuk VCD teknik budi daya jamur tiram. Dengan begitu, Anda bisa mendapati sebuah panduan yang lengkap dan praktis dalam mengelola budi daya dan bisnis jamur tiram.

Related Post