Jenis-jenis ikan air tawar ekonomis penting yang sudah dikenal dan diperdagangkan secara luas di Indonesia saat ini di antaranya ikan mas, tawes, nilem, jelawat, semah, mola, kowan (grasscarp), hampal, patin, baung, lais, lele lokal, lele dumbo, gurami, tambakan, bawal, sepat siam, gabus, betutu, mujair, nila, belut, sidat, papuyu, dan bandeng.
Namun, pada era globalisasi, hanya mengandalkan kemampuan memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi ternyata tidak cukup. Hal tersebut juga harus dibarengi dengan peningkatan mutu produk budi daya yang dihasilkan melalui penerapan standarisasi hasil perikanan, sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang tinggi. Perbaikan mutu produk perikanan harus dimulai dengan perbaikan mutu benih dan induk penghasil benih, di samping melakukan kegiatan budi daya secara lebih baik sesuai kaidah yang ditentukan.
Seorang pengusaha budi daya ikan air tawar harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang perikanan. Misalnya, jenis-jenis ikan konsumtif, klasifikasi, morfologi, sifat biologis, daerah penyebaran, dan teknologi budi daya sesuai dengan jenisnya, yaitu meliputi pembenihan, pendederan, serta pembesaran.
Buku Pintar Budi Daya 15 Ikan Konsumsi ini menjelaskan tentang sumber daya ikan air tawar ekonomis penting, peluang dan tantangan budi daya ikan air tawar, prospek, produksi, lahan budi daya, dan berikut standarisasinya. Selain itu, dilengkapi dengan prosedur perolehan sertifikat jaminan mutu bagi produksi benih dan induk.
Buku ini dapat menjadi bahan acuan bagi para pengusaha budi daya ikan air tawar dalam memproduksi benih dan induk berdasarkan standar yang baku sehingga dihasilkan bibit dan ikan konsumsi berkualitas baik. Dengan begitu, ikan produk Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lainnya, seperti Vietnam, China, India, dan Taiwan sebagai pembudaya ikan utama dunia.