Sejak dulu di kalangan penggemar kuliner ayam, daging ayam kampung cenderung lebih disukai dibandingkan dengan ayam broiler. Dari sisi nilai rasa, daging ayam kampung lebih nikmat dan gurih. Kulit ayam yang sudah dimasak lebih kenyal, lembut, dan tidak mudah robek. Nilai gizi ayam kampung pun lebih bagus daripada broiler. Pasalnya, kandungan lemak dalam ayam kampung lebih sedikit dibandingkan dengan ayam broiler. Maka ayam kampung dinilai lebih menyehatkan.
Sayangnya, seperti kita ketahui, stok ayam kampung tidak sebanyak ayam broiler. Penyebab utamanya indukan (DOC) ayam broiler lebih mudah didapatkan, jumlahnya mencapai jutaan ekor setiap periode produksi. Sebaliknya, untuk ayam kampung, baik jenis super maupun yang murni, hanya mencapai jumlah ribuan per ekor setiap periode produksi.
Lalu, bagaimana solusinya? Sebagai alternatif pilihan daging ayam, variasi ayam kampung Joper (Jowo Super) bisa menjadi pilihan. Oleh para pebisnis kuliner, permintaan jenis ayam ini, baik dari sisi daging maupun telur, makin banyak dilirik. Mengapa? Ayam kampung Joper bisa dipanen lebih cepat daripada ayam kampung biasa, sekitar 50 hari untuk bobot 1 kg. Selain itu, cita rasa dan tekstur ayam Joper juga tidak kalah dengan ayam kampung murni, terutama untuk ayam Joper muda.
Kelebihan lain ayam kampung sudah persilangan ini antara lain, tingkat kematian sekitar 5%, pemeliharaan tanpa bau, bahkan cara beternaknya sederhana karena dapat memanfaatkan lahan di rumah.
Dari mana asal-usul ayam Ayam Joper ini? Ayam Joper dihasilkan dari indukan ras ayam dengan jenis ayam petanjan lain seperti bangkok, pelung, ayam kedu, atau jenis lainnya. Setidaknya ada lima jenis variasi persilangan untuk menghasilkan ayam Joper; misalnya ayam Kedu dengan ayam White Leghorn, Rhode Island, ayam ras pedaging dengan ayam kampung, ayam petelur dengan ayam kampung bangkok, ayam ras petelur dan ayam bangkok, serta persilangan ayam Lignan dengan ayam kampung. Namun, perlu diketahui jika indukan ayam betina Joper disilangkan kembali akan menghasilkan jenis ayam yang mutunya jelek.
Berikut beberapa kemudahan dalam beternak ayam joper.
- Beternak dapat dilakukan dalam berbagai skala, peternak dapat memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah.
- Dilakukan secara intensif. Ayam dikandangkan sepenuhnya sejak DOC hingga panen.
- Pemeliharaan lebih mudah dan efisien. Pemberian pakan teratur, baik jumlahnya maupun jadwal pemberiannya.
- Pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan ayam kampung biasa.
- Pertumbuhan ayam bisa optimum sesuai dengan jadwal panen dan target pasar.
- Ayam lebih terjaga dari serangan penyakit dengan manajemen pemeliharaan yang baik.
- Sistem panen keseluruhan, sehingga dapat merencanakan periode beternak.
Selamat Beternak, Agromate.
Video