Pilih-Pilih Jenis Ikan Hias Predator yang “Aman” Dipelihara

Ikan Gabus atau Channa, jenisnya kurang lebih ada 50-an. Nyaris sama pada bentuk kepala yang lebih mirip kepala ular. Karena itu, tidak heran ada yang menjulukinya snakehead. Panjang tubuhnya bervariasi. Channa memang tergolong jenis ikan predator yang berkembang di perairan Asia.

 

Bentuk dan tampilan ikannya menarik, dengan sisik dan ekor yang beragam. Channa Barca dan Channa Bleheri, memiliki tubuh yang menyala dalam gelap. Menarik dilihat, tetapi ada sensasi seram saat mengamati bagian kepalanya. Kabarnya, bagi para hobiis hias, adegan memakan mangsa dalam akuarium malah menjadi atraksi yang ditunggu.

 

Sifat agresif dalam memangsa ikan kecil, serangga, katak, dan cicak, menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar ikan gabus hias ini. Hal tersebut menjadi bagian penting dari tren ikan Gabus hias.

 

Belakangan, ikan ini memang menjadi tren di kalangan penggemar ikan hias. Channa memang banyak dicari dan dipelihara. Komunitasnya belasan ribu, tersebar di Indonesia. Nampaknya, media sosial turut andil dalam pertumbuhan komunitas ikan Gabus hias ini.

Lalu mengapa ikan jenis predator ini banyak yang menyukai? Sedikitnya ada empat alasan mengapa Channa digemari pecinta ikan hias.

  • Pemeliharaan yang relatif mudah, tidak seribet ikan hias lainnya.
  • Ada yang menyukai prosesi ikan predator ini saat makan. Semakin garang semakin disukai. Perilaku agresif ini disukai dalam menyantap mangsanya.
  • Penampilan ikan ini unik dan beragam.
  • Karakternya unik, walaupun berasal dari jenis yang sama, namun memunculkan keragaraman sifat.

Tertarik memelihara Channa? Eit, tunggu dulu. Beberapa jenis Channa termasuk jenis ikan yang dilarang untuk dipelihara. Sebab, memelihara dan membuang ikan ini ke alam bebas bisa dikenakan ancaman denda sekitar 1,5 Miliar atau kurungan 6—10 tahun.

 

Di Indonesia, jenis Channa Argus dan Channa Marulius dilarang masuk, dipelihara, dan dikembangbiakkan. Yang termasuk jenis Channa argus, antara lain northern snakehead, ocellated snakehead, amur snakehead yang berasal dari Cina, Rusia, dan Korea. Sementara Channa marulius, seperti bullseye snakehead, giant snakehead, great snakehead, indian snakehead yang berasal dari Asia Selatan, Tenggara, dan Cina Selatan.

 

Karena itu, jika ingin memelihara jenis ikan Gabus hias, pastikan yang bukan dua jenis ikan di atas. Pada ikan Gabus hias yang sudah populer pun kadang perlu izin dari pemerintah, terutama ikan yang berasal dari luar negeri.

 

Selain soal pemilihan jenis Channa, untuk menjadi hobiis ikan ini pun perlu sikap bertanggung jawab. Pasalnya, banyak jenis ikan Gabus Channa yang dilindungi kelestariannya. Selain itu aksi membuang ikan hias predator ini ke alam bebas seperti sungai bisa menyebabkan kerusakan ekosistem di lingkungan sungai tersebut. Maka berhati-hatilah dan jadilah hobiis ikan Gabus yang bertanggung jawab.

 

Sebagai buku referensi penting terkait ikan hias predator ini, buku Channa, Si Gabus Hias Primadona Baru Pecinta Ikan Hias bisa menjadi panduan hobiis. Terkait pemeliharaan ikan hias predator sebelum memelihara gabus hias perlu beberapa persiapan:

 

  • Memilih jenis gabus yang tepat
  • Menyediakan akuarium berukuran ideal
  • Menyediakan habitat pendukung seperti ornamen layaknya habitat asal

Dalam buku yang ditulis oleh Hiko Indonesia Snakehead Club dipaparkan ulasan pengenalan karakter dan jenis-jenis ikan hias, pra pemeliharaan, detail seputar cara-cara pemeliharaan, breeding, dan cara mengatasi hama dan penyakit.

 

Buku ini merupakan referensi penting dan lengkap bagi para hobiis ikan hias untuk meluaskan wawasan pengetahuan praktis seputar ikan hias predator.

 

Dapatkan buku Channa, Si Gabus Hias Primadona Baru Pecinta Ikan Hias di toko buku terdekat dan toko buku daring.

 

 

 

 

 

 

Foto Shutterstock.com dan dokumentasi Agromedia.

Related Post