Tempat penetasan (hatchery) harus terbebas dari segala penyakit menular (free diseases) karena tempat ini merupakan awal dari kegiatan usaha peternakan ayam. Bibit yang dihasilkan dari hatchery harus terbebas dari penyakit (pathogen free kick).
Jika Anda ingin melakukan program sanitasi di hatchery, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Di antaranya;
- Kendaraan dan peralatan yang sering digunakan untuk membawa telur tetas ke hatchery harus bersih dan bebas penyakit. Sebelum masuk ke hatchery, kendaraan dan peralatan harus didisinfeksi.
- Membatasi lalu lalang orang ke atau dari hatchery. Selain petugas hatchery dilarang masuk. Setiap orang yang masuk ke hatchery harus mandi dan berganti pakaian.
- Telur tetas yang akan ditetaskan harus bebas dari organisme pembawa penyakit (pathogen free egg).
- Hatchery harus selalu bersih serta program sanitasi dijalankan dengan baik dan konsisten.
- Hatchery harus terhindar dari sumber kontaminasi.
- Telur tetas yang diterima harus didisinfeksi dahulu sebelum disimpan. Caranya, bisa dilakukan dengan mencelupkan (dipping) telur ke dalam disinfektan, menyemprotkan disinfektan, atau melakukan fumigasi menggunakan formaldehid.
Sanitasi pada hatchery hanyalah salah satu program yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ayam. Masih ada beberapa program lainnya yang dituliskan Ir. Roni Fadilah, SE, Drh. Agustin Polana, Ir. Sjamsirul Alam, dan Ir. Eko Purwanto dalam buku Sukses Beternak Ayam Broiler yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka. Mulai dari sanitasi di pintu gerbang, sanitasi di sekitar dan dalam kandang, sampai program penanganan ayam mati dan kotoran ayam.
Dalam buku tersebut, keempat penulis buku ini juga mengulas perencanaan, perkandangan, pemberian pakan, pemeliharaan ayam broiler breeder, penetasan dan siap jual, serta pengelolaan usaha pemotongan ayam.