Proses Pemijahan Pada Cupang

Cupang hias, komoditas ini memang tidak ada matinya. Keindahan cupang terletak pada bentuk siripnya yang dipadu dengan pesona warna yang impresif. Sebenarnya cupang memang tidak memiliki tren tersendiri. Namun, kehadirannya sering kali mengejutkan. Maka jangan heran jika cupang menjadi ikan hias yang paling banyak digandrungi masyarakat.

Cupang termasuk ikan hias yang relatif mudah dibudidayakan. Syaratnya mudah saja. Yang terpenting, indukan yang akan dikawinkan haruslah indukan yang berkualitas. Dengan begitu hasil yang didapat akan berkualitas juga.

Setelah kita mendapatkan indukan yang berkualitas, barulah kita melakukan pemijahan pada indukan cupang tadi. Berikut ini adalah proses pemijahan pada cupang.

  • Pisahkan induk jantan dan induk betina dan beri makan yang cukup selama 4 – 5 hari.
  • Masukkan induk jantan ke dalam tempat pemijahan, seperti stoples, akuarium, ember, atau baskom yang telah diberi substrat, sebelum cupang betina. Kedalaman air sekitar 25 cm.
  • Masukkan induk betina pada sore hari atau keesokan harinya. Namun untuk menjaga agar tidak diserang oleh cupang jantan, tempatkan cupang betina ke dalam botol transparan terlebih dahulu. Selanjutnya, botol tersebut dimasukkan ke dalam akuarium pemijahan. Kehadiran induk betina dalam botol merangsang birahi induk jantan yang akan segera membuat sarang busa.
  • Angkat wadah induk betina pada pagi hari sekitar pukul 09.00 – 10.00. Induk betina siap dicampurkan dengan induk jantan di akuarium pemijahan. Jika keduanya sudah berjodoh, tidak lama kemudian pemijahan berlangsung. Keesokan harinya terlihat telur yang sudah dibuahi menempel pada sarang busa di bawah substrat.
  • Pindahkan cupang betina setelah 1 – 2 jam pemijahan berlangsung dan beri makan secukupnya.
  • Biarkan induk jantan menjaga dan menetaskan telur-telur tersebut. Setelah menetas, selama 2 – 3 hari anak ikan tersebut tidak perlu diberi makan karena masih ada persediaan kuning telur dalam tubuhnya.
  • Beri pakan burayak cupang berupa infusoria selama 3 hari. Setelah itu burayak dapat diberi kutu air tanpa disaring atau pakan dapat diganti dengan pakan buatan yang banyak dijual di toko-toko ikan.

Proses pemijahan pada cupang ini hanyalah poin terpenting yang harus dilakukan dalam budi daya cupang. Masih banyak poin-poin lainnya yang bisa Anda temukan dalam buku Panduan Lengkap Budi Daya & Perawatan Cupang Hias yang ditulis oleh Joty Atmadjaja & Maloedyn Sitanggang.

Buku terbitan AgroMedia Pustaka ini juga membahas mengenai cara memilih indukan yang berkualitas, sarana & prasarana pemijahan cupang, menyiapkan cupang untuk kontes, dan mencegah serta mengobati penyakit pada cupang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *