Prospek Budi Daya Karet dan Solusi Meningkatkan Produktivitas

Prospek budi daya karet masih cerah. Kebutuhan dunia akan karet belum benar-benar terpenuhi. Permintaan dunia untuk ban diperkirakan meningkat sebesar 4,7% per tahun. Sementara proyeksi produksi karet alam dunia diperkirakan mencapai 15,2 juta ton pada 2020.

 

Prospek budi daya karet masih sangatlah cerah. Sampai sekarang, kebutuhan dunia akan karet belum benar-benar terpenuhi. Bahkan, berdasarkan laporan dari Freedonia Group—sebuah perusahaan riset, permintaan dunia untuk ban diperkirakan meningkat sebesar 4,7% per tahun. Sementara proyeksi produksi karet alam dunia diperkirakan mencapai 15,2 juta ton pada 2020.

Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pasar ini, perlu adanya upaya untuk meningkatkan produksi karet, terutama di Indonesia.

Saat ini, Indonesia memiliki areal perkebunan karet terbesar di dunia. Menurut Bernhard Sumbayak—founder vibiz consulting yang ahli di bidang agro industries, pada tahun 2011 luas areal perkebunan Indonesia mencapai 3,45 juta hektare. Namun, pada tahun 2013 Indonesia hanya mampu menempati peringkat kedua dalam hal jumlah menghasilkan karet, dan peringkat ketujuh dalam hal produktivitas.

Produktivitas Karet Alam Beberapa Negara di Dunia (dalam kg/ha)

TAHUN

CINA

INDIA

INDONESIA

MALAYSIA

SRI LANKA

THAILAND

VIETNAM

2005

1082

1727

862

1320

1145

1736

1441

2006

1128

1879

967

1370

1128

1800

1558

2007

1168

1767

993

1420

1247

1723

1612

2008

1053

1903

994

1430

1382

1698

1661

2009

1175

1768

901

1450

1319

1668

1700

2010

1175

1768

986

1450

1319

1668

1700

2013

1160

1800

1000

1500

1550

1790

1720

Sumber: http://vibizconsulting.com/columns/raksasa-karet-indonesia-mampukah

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab kenapa produktivitas Indonesia tidak setinggi negara penghasil karet lainnya, salah satunya adalah petani perkebunan rakyat yang kurang menguasai teknologi budi daya yang tepat. Perkebunan rakyat itu sendiri menguasai 84,8% dari total luas kebun karet di Indonesia.

Sesuai Kebijakan Pengembangan Karet Nasional pada tahun 2015, Indonesia ditargetkan mampu memproduksi karet 3,8—4,0 juta ton karet. Menurut Ir. Nurhawaty, MS—Penulis buku Cara Modern Mendongkrak Produktivitas Tanaman Karet, target ini dapat dicapai dengan cara mendongkrak produktivitas perkebunan rakyat dengan cara menerapkan teknologi budi daya terkini pada masa TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).

Dengan diterapkannya teknologi tersebut, diharapkan masa TBM bisa menjadi 3,5—4 tahun, serta mempertahankan populasi karet. Artinya, target produktivitas sebesar 1.400 kg/ha pada tahun sadap pertama dapat tercapai. Penanganan TBM ini merupakan langkah awal untuk mencapai produktivitas yang tinggi.


Berbagai cara modern dalam pemeliharaan tanaman karet untuk meningkatkan produktivitas dibahas lebih rinci dengan metode step by step di buku berjudul Cara Modern Mendongkrak Produktivitas Tanaman Karet yang ditulis oleh Ir. Nurhawaty, MS.

Related Post