Prinsip teknis agar seseorang sukses dalam usaha penetasan sebenarnya sangat sederhana. Pelaku penetasan harus bisa mengondisikan mesin tetas seperti keadaan alami induk ayam yang sedang mengerami telur. Kondisi tersebut meliputi kestabilan suhu, kelembapan, dan ventilasi. Sikap disiplin dalam memutar telur juga sangat diperlukan agar kestabilan posisi kuning telur terjaga dari pengaruh gravitasi bumi.
Jika kestabilan tidak terjadi maka telur tidak akan menetas. Sekalipun dapat menetas, DOC yang dihasilkan akan mengalami cacat. Untuk menjaga suhu ideal pengeraman, biasanya ayam selalu bergerak atau bergeser, terutama pada 5—6 hari pertama pengeraman. Tidak sampai lima jam, ayam akan bergerak atau bergeser lagi. Jika masih terlalu panas, telur yang dierami akan dibalik dengan kepala dan lehernya. Proses pembalikan ini bertujuan untuk meratakan suhu dan melawan gravitasi sehingga embrio di dalam telur tetap baik. Proses pembalikan telur biasanya dilakukan tiga kali sehari, tergantung peningkatan suhu di dalam telur.
Ayam akan turun mencari makan dari sarang pada hari ke-15 atau hari ke-16 ke atas. Hal ini dilakukan untuk mendinginkan kembali telur-telur yang sedang mengalami tingkat metabolisme tinggi akibat perkembangan embrio. Tingginya tingkat metabolisme dapat menyebabkan suhu telur menjadi tinggi. Karena itu, ketika penetasan menggunakan mesin tetas, temperatur mesin tetas harus mengacu pada suhu alami pada saat induk ayam mengerami telur tetas.
Kisaran suhu dalam proses penetasan sebaiknya dibuat stabil. Anda dapat membuat suhu secara seragam setiap hari, yaitu 38.9° C. Namun, keberhasilannya akan berkurang 10%. Pasalnya, suhu ideal yang dibutuhkan memiliki perbedaan sekitar 1 — 3 derajat celsius pada enam kelompok hari. Pada hari ke 1—2 sebesar 36.67° C, hari ke 3—4 sebesar 37.22° C, hari ke 5—7 sebesar 37.78° C, dan seterusnya hingga hari ke 21.
Pengecekan suhu di mesin tetas sederhana perlu dilakukan pada pukul 07.00, 11.00, 16.00, dan 21.00. Suhu mesin pada pukul 11.00 dan pukul 14.00 perlu diperhatikan karena pada rentang waktu tersebut terjadi fluktuasi suhu hingga 2° C. Sementara pada pukul 07.00 dan 21.00 adalah saat terjadinya peralihan suhu dari dingin ke panas atau dari panas ke dingin, serta terjadinya perubahan dari malam ke siang dan dari siang ke malam.
Semua petunjuk lengkapnya akan Anda temukan di dalam buku Kiat Sukses Menetaskan Telur Ayam terbitan AgroMedia Pustaka. Buku ini ditulis oleh Tirto Hartono dan Isman yang membahas secara tuntas rahasia sukses penetasan telur ayam. Di antaranya, dibahas tentang prospek usaha penetasan telur, prinsip sukses penetasan, mengenal telur tetas dan pemilihan telur tetas, penanganan telur, pengoperasian mesin tetas, hingga analisis persoalan operasional penetasan. Selain itu, dilengkapi juga dengan asumsi biaya dan keuntungan penetasan telur sehingga Anda dapat lebih awal menghitung anggaran dan besaran usaha yang akan dibuat.