Syarat Kandang dan Bibit yang Baik bagi Puyuh

Puyuh merupakan unggas liar yang banyak bertebaran di ladang dan persawahan. Selain dikenal sebagai petelur yang handal, puyuh juga memiliki keunggulan lainnya yang berkaitan dengan sumber protein hewani.

Umumnya, masyarakat mengetahui puyuh sebagai burung yang memanfaatkan kebun, sawah, dan hutan sebagai habitatnya, mengingat burung ini jarang terbang. Namun, bisa dikatakan tidak banyak yang mengetahui bahwa si burung mini ini dapat diternakkan dengan “mudah”, bahkan menjadi ladang usaha bagi peternak kecil.

Berbicara mengenai peternakan puyuh, rasanya kurang tepat jika tidak membicarakan masalah perkandangan. Meskipun puyuh merupakan unggas liar, ada beberapa hal yang harus kita ketahui mengenai syarat kandang puyuh ini. Di antaranya:

  • Lokasi kandang sebaiknya jauh dari keramaian dan permukiman penduduk. Selain karena bisa mencemarkan udara dengan baunya, jarak yang dekat ini juga bisa membuat puyuh terganggu dan mudah stres akibat adanya suara bising dari permukiman manusia.
  • Mempunyai sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara yang tidak benar bisa menyebabkan meningkatnya serangan hama dan penyakit. 
  • Aman dari gangguan binatang predator.
  • Mempunyai aksesibilitas yang baik. Terutama untuk menunjang transportasi sarana produksi peternakan serta penjualan daging dan telur puyuh.
  • Mempunyai sumber air yang baik, tidak tercemar, serta selalu tersedia, terutama ketika musim kemarau. Sumber air yang tercemar dan kurang lancar bisa menyebabkan penurunan produksi, bahkan menyebabkan kematian pada puyuh.
  • Sebaiknya kandang untuk beternak puyuh jauh dari kandang unggas lain dan sebisa mungkin bukan kandang bekas unggas lain pula. Hal ini untuk mencegah tertularnya penyakit dari unggas lain.
  • Idealnya, suhu untuk beternak puyuh adalah 20-250 C dengan kelembapan (rH) idealnya 30-80%. Suhu dan kelembapan yang tidak cocok berpotensi mendatangkan penyakit pada puyuh.
  • Kandang puyuh jangan dibuat langsung di atas tanah. Lantai pertama kandang puyuh harus terletak jauh dari tanah untuk mencegah hawa basah dan lembap.
  • Kandang puyuh sebaiknya dibuat dari bahan-bahan murah yang ada di daerah setempat. Misalnya, kayu kalimantan, papan sengon, bambu, papan bekas peti, kawat kasa, genteng, seng, plastik, dan bahan-bahan lain. Rangka kandang dibuat dari kayu yang berukuran 0,04 x 0,06 m.
  • Jika hendak menggunakan sistem litter, lantai kandang dibuat dari papan. Apabila tidak menggunakan litter, lantai dapat dibuat dari bahan kawat kasa, anyaman bambu atau jeruji bambu yang agak rapat dan cukup kuat. Jika menggunakan kawat kasa atau anyaman bambu, di lantai bawah hendaknya dipasang papan penampung kotoran yang dapat ditarik keluar untuk keperluan pembersihan.
  • Dinding kandang bisa dibuat dari kawat kasa, anyaman bambu, atau jeruji bambu. Ukuran bambu sedikit lebih besar dibandingkan dengan kandang burung, tetapi lebih kecil daripada kandang ayam. Dinding kandang yang menghadap keluar perlu dipasang pelindung dari karung plastik atau sejenisnya. Karung platik ini berfungsi untuk menahan derasnya air hujan atau angin kencang. Bagian dinding yang dekat dengan lantai dipasangi papan horisontal sebagai pembatas. Genteng, seng tipis, atau papan berlapis plastik bisa digunakan sebagai atap kandang.

Setelah kita menyiapkan perkandangan yang tepat bagi puyuh, ada baiknya kita juga mengetahui syarat bibit puyuh jika kita ingin membudidayakan puyuh. Pembudidayaan puyuh untuk memproduksi telur sekaligus daging, membutuhkan bibit puyuh berkualitas. Ada pun bibit puyuh yang baik memiliki ciri sebagai berikut:

  • Berasal dari indukan unggul, sehat, dan tidak mempunyai riwayat terkena penyakit mematikan seperti new castle disease (ND).
  • Indukannya merupakan puyuh petelur dari jenis unggul dan bukan dari puyuh liar.
  • Bibit puyuh tampak lincah dan aktif bergerak. Bibit puyuh yang diam saja dan memisahkan diri dari kumpulan puyuh lain, biasanya sedang terserang penyakit.
  • Tidak ada tanda-tanda serangan penyakit.
  • Bulu badannya berwarna cerah, tidak kusam, dan tidak ada tanda-tanda kerontokan.
  • Bentuk badannya sempurna, simetris, anggota tubuhnya lengkap, dan tidak ada kelainan bentuk dari burung puyuh normal, baik di sayap, kaki, maupun kepala.

Syarat kandang dan bibit puyuh ini, merupakan dua hal yang cukup penting dalam pembudidayaan puyuh. Masih banyak hal lainnya yang ditulis oleh Redaksi AgroMedia dalam buku Sukses Beternak Puyuh.

Melalui buku ini, Redaksi AgroMedia juga mengungkapkan mengenai potensi burung puyuh, teknik pemeliharaan rutin burung puyuh, usaha preventif dan penanggulangan penyakit yang menyerang puyuh, serta rencana usaha beternak puyuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *