Teknik Penyifonan Kolam Budi Daya Gurami

Kegiatan lain yang tidak kalah penting dalam budi daya gurami di kolam terpal adalah penyifonan. Tujuannya agar di dasar kolam terpal tidak terdapat tanah dan mikroorganisme pengurai kotoran. Karena itu, sisa pakan dan kotoran di dalam kolam harus dikeluarkan. Salah satunya dilakukan dengan teknik penyifonan minimum dilakukan satu bulan sekali.

Berikut ini tahapan penyifonan di kolam terpal.

1. Siapkan slang berdiameter ½ inchi. Sambungkan bagian ujung slang yang dimasukkan ke dalam kolam dengan paralon yang sudah dilubangi di banyak tempat, hingga berbentuk seperti huruf T. Letakkan salah satu ujung slang di tempat yang lebih rendah dari dasar kolam (saluran pembuangan). Sementara itu, ujung slang yang lain dimasukkan ke dalam kolam. Sedot ujung slang yang berada di luar kolam dengan bantuan mesin diesel.

2. Tenggelamkan ujung slang yang berada di dalam kolam hingga mencapai dasar kolam. Goyangkan ujung slang ke seluruh bagian dasar kolam yang banyak mengandung kotoran. Lakukan hingga air yang keluar tidak lagi mengandung kotoran.

 

 

 

3. Penyifonan dilakukan hingga ketinggian air di kolam berkurang 20—30 cm. Setelah itu, tambahkan air baru hingga ketinggian semula.

 

 

 

 

4. Untuk mencegah masuknya penyakit dari air yang baru, taburkan garam 100 gram/m3 setelah penyifonan.

 

 

 

 

Berdasarkan pengalaman penulis, jika kita sudah mahir menyifon, tinggi air hanya berkurang atau menurun sekitar 20 cm. Namun, jika belum mahir, ketinggian air setelah penyifonan bisa berkurang 30—40 cm.

Jika sudah jadwalnya, penyifonan harus tetap dilakukan walaupun ikan sudah akan dipanen. Pasalnya, pernah terjadi kasus yang menimpa salah seorang pembudidaya gurami ukuran konsumi akibat tidak melakukan penyifonan. Ketika jadwal penyifonan jatuh pada saat seminggu sebelum panen, penyifonan tidak dilakukan. Akibatnya, ikan gurami yang siap panen tersebut keracunan dan mati.

Selain penyifonan, tentu saja hal lainnya perlu diperhatikan juga dalam budi daya gurami di kolam terpal, seperti jenis pakan dan pengaturannya, pemberian probiotik laktobasillus, probiotik nitrobacter, dan vitamin, serta penggaraman. Dan masih banyak hal lainnya yang penting diperhatikan dalam menunjang kesuksesan budi daya gurami.

Semua informasi tersebut bisa Anda temukan dalam buku “Kiat Sukses Budi Daya Gurami di Kolam Terpal” terbitan AgroMedia Pustaka. Di dalam buku yang ditulis oleh Wagiran dan Bagus Harianto ini membahas secara detil, praktis, namun mudah dipahami tentang budi daya gurami di kolam terpal, mulai dari pembahasan prospek usaha, persiapan budi daya, pembuatan kolam, pemilihan bibit, penanggulangan hama dan penyakit, perawatan, pemanenan, hingga analisis usaha.

Related Post