Teknik Sukses Budi Daya Ikan Nila

Nila merupakan salah satu ikan favorit yang digemari masyarakat. Posisinya menempati tingkat kedua setelah ikan mas. Selain harganya cukup bersaing, tentu cita rasanya juga yang lezat. Ikan ini memang sengaja didatangkan ke Indonesia sebagai alternatif makanan bergizi tinggi dan ekonomis. Tingginya kebutuhan konsumsi ikan di Indonesia membuat pasokan ikan belum juga tercukupi. Diperkirakan pasar dalam negeri masih memerlukan tambahan pasokan ikan lebih dari setengah juta ton per tahun. Ini adalah peluang emas yang dapat dimanfaatkan oleh pembudi daya ikan nila.

 

Kebutuhan pasar terhadap ikan nila tidak hanya terbuka untuk konsumsi, tetapi juga benih. Dalam satu berita online bisnisbali.com, 23 Februari 2012 disebutkan bahwa permintaan bibit ikan nila nasional terus meningkat, sedangkan penawaran atau jumlah petani ikan nila yang menyediakan bibit masih kurang. Jadi ada tiga segmen usaha yang bisa Anda pilih, yaitu pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Ketiganya sama-sama menguntungkan.

Secara umum, budi daya ikan nila memiliki sifat usaha yang hampir sama dengan perikanan air tawar lainnya, termasuk faktor keunggulan dan kelemahannya. Faktor keunggulan ikan nila meliputi (1) mampu mengonversi energi dari pakan menjadi protein dengan baik. Untuk setiap 106 kalori yang dikonsumsi, ikan nila mampu menghasilkan 30—40 gram protein. (2) tidak tergantung pada musim sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar. (3) produktivitasnya tinggi. (4) dapat menggunakan lahan marginal, lahan miskin atau tidak subur. (5) dapat dilakukan secara terpadu dengan subsektor lain dan dalam pemeliharaan dapat dilakukan secara polikultur (campuran). (6) dapat memanfaatkan limbah untuk pakan seperti limbah rumah tangga dan limbah peternakan.

Ikan nila memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya sehingga dapat dipelihara di dataran rendah berair payau hingga di dataran tinggi yang berair tawar. Proses pemijahan ikan nila berlangsung sangat cepat. Dalam waktu 50—60 detik, ikan nila mampu menghasilkan 20-40 butir telur yang telah dibuahi. Berdasarkan penelitian, laju pertumbuhan ikan nila lebih cepat jika dipelihara di kolam air dangkal dibandingkan dengan di kolam yang airnya dalam. Pemberian pupuk organik juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya dibandingkan pupuk anorganik.

Ada beberapa jenis ikan nila yang dapat dipilih untuk budi daya. Mulai dari nila lokal, nila merah, nila GIFT, nila nirwana, nila janti, nila BEST, hingga nila gesit. Masing-masing jenis memiliki keunggulan yang bervariasi, baik dari sisi adaptasi, pertumbuhan, jumlah telur, hingga bobotnya. Jika Anda tertarik untuk membuka usaha budi daya ikan nila ini, penerbit AgroMedia Pustaka menerbitkan buku panduannya secara praktis, yaitu buku “Budi Daya Ikan Nila”.

Buku ini disusun oleh H. Khairuman, SP dan Dr. Khairul Amri, SPi, MSi yang membahas teknik sukses budi daya ikan nila mulai dari prospek budi daya, prospek pasar, sifat usaha budi daya, pola produksi, mengenal ikan nila, jenis-jenis ikan nila komersial, berbagai jenis media pemeliharaan, teknik pembenihan ikan nila, pendederan secara intensif, teknik pembesaran, pemanenan, cara pengemasan dan pengiriman, pengangkutan ikan konsumsi, penanganan hama dan penyakit, hingga analisis usaha budi daya ikan nila.

Related Post