Teknik Tepat Usaha Budi Daya Lele yang Menguntungkan

Teknis usaha budi daya lele meliputi lima pilar penting, yaitu pembuatan kolam ideal, penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan air, dan penanganan hama dan penyakit. Semua teknis ini tidak boleh diabaikan sedikit pun karena sangat penting dalam proses budi daya lele agar berhasil sukses sesuai keuntungan yang diharapkan. Hal terpenting di antaranya teknis pembuatan kolam pemeliharaan yang tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, terutama teknik pembuatan berbagai jenis kolam pembesaran lele serta pengondisian kolam air agar siap ditebari benih lele.

 

Terlepas Anda menggunakan jenis kolam tanah, kolam semen, atau kolam terpal, setiap kolam harus dikondisikan dengan pengapuran mengggunakan kapur (dolomit, CaCO₃, kapur tohor, atau kapur mati) untuk menaikan pH atau menetralisir tingkat keasaman tanah. Juga berguna untuk membasmi hama, parasit, dan sumber penyakit yang mungkin dapat menyerang lele. Dosisnya disesuaikan sesuai tingkat keasaman tanah. Setelah itu, kolam juga perlu dikeringkan selama 4 hari sebelum diisi air dengan ketinggian sekitar satu meter.

Setelah kolam dibiarkan selama dua hari, selanjutnya dilakukan pemupukan terhadap air. Pupuk yang digunakan berupa jenis pupuk panas, yaitu pupuk yang berasal dari kotoran ayam. Kotoran sapi, domba, atau kerbau tidak disarankan karena tidak mudah terurai. Dosisnya sekitar 0.5—1 kg/m². Tujuan pemupukan ini untuk merangsang pertumbuhan zooplankton, fitoplankton, cacing, dan larva-larva serangga yang akan menjadi pakan alami lele. Pemupukan juga dapat menstabilkan suhu air kolam dan menghambat perkembangan jamur dan bakteri patogen.

Setelah kolam siap, Anda baru dapat menebar benih pada waktu pagi atau sore hari. Jika dilakukan pada siang hari, suhu air kolam agak panas akibat pengaruh sinar matahari. Penebaran benih dilakukan menggunakan wadah plastik karena teksturnya licin sehingga tidak mengikis lendir-lendir di kulit lele atau melukainya. Penebaran benih dilakukan perlahan-lahan dan sangat hati-hati agar benih lele tidak stres. Tidurkan wadah plastik di atas permukaan air, lalu miringkan sedikit dan biarkan benih lele keluar dengan sendirinya.

Sedangkan pemberian pakan diatur berdasarkan tiga periode, yaitu (1) periode pemuasaan, (2) periode pemberian pakan pelet rendam, dan (3) periode pemberian pakan pelet biasa. Periode pertama berlangsung sekitar lima hari sejak penebaran benih. Benih lele dipuasakan atau tidak diberikan pakan pabrikan karena kondisi lele masih stres karena proses pengangkutan atau penyaringan. Periode kedua berlangsung selama 3—4 hari setelah periode pemuasaan. Benih lele mulai diberi pakan pelet yang telah direndam terlebih dahulu. Periode ketiga, pemberian pakan pelet biasa tanpa direndam. Berlangsung seterusnya hingga panen.

Untuk pengelolaan air, selama 10 hari pertama sejak penebaran benih, air kolam tidak boleh kemasukan atau terkontaminasi air dari luar kolam karena akan mengubah pH air, suhu, warna air, dan kandungan mikrobiotik serta akan mengundang patogen atau penyebab penyakit. Karena masalah ini, dapat mengakibatkan kematian lele secara massal. Jika ditemukan berbagai masalah tersebut, Anda harus segera melakukan tindakan penanggulangan secara tepat. Anda ingin tahu apa saja solusinya?

Buku Budi Daya Lele terbitan AgroMedia Pustaka akan menjawab berbagai informasi dan kebutuhan Anda dalam menjalankan usaha budi daya lele secara tepat dan praktis. Buku ini ditulis oleh Darseno, SP, seorang praktisi lele skala nasional. Kesuksesannya telah membuahkan penghargaan dari Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan dipercaya oleh FOVOP dari anggota SEAFDEC-ASIAN untuk program perikanan di Kampung Lele yang dirintisnya sejak 1992.

Di dalam buku ini, penulis membukanya dengan penjelasan prospek budi daya lele dengan keuntungan besar. Kemudian dilanjutkan dengan panduan praktis dalam membangun usaha budi daya lele, mulai dari berbagai jenis lele unggul, persiapan budi daya, teknis usaha pembesaran lele, seluk-beluk seputar pakan, hama dan penyakit pada lele serta penanganannya, panen, pascapanen, dan pemasaran, hingga perhitungan laba-rugi usaha.

 

Related Post