Jamur merupakan sumber makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Kandungan lemaknya yang rendah menyebabkan jamur layak untuk dikonsumsi, apalagi untuk orang yang sedang melakukan diet. Kandungan nutrisi pada jamur juga terbilang lengkap. Tidak hanya vitamin, jamur juga memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti kalium, kalsium, natrium, fosfor, besi, dan magnesium. Selain itu, serat pada jamur juga cukup tinggi, yakni berkisar 7.4—27.6%.
Berikut perincian kandungan zat gizi beberapa jenis jamur konsumsi.
NO |
Jenis |
Protein |
Lemak |
Karbohidrat |
1 |
Jamur Tiram |
27 |
1.6 |
58 |
2 |
Jamur Kuping |
8.4 |
0.5 |
82.8 |
3 |
Jamur Shiitake |
17.5 |
4.9 |
78 |
4 |
Jamur Kancing |
23.9 |
1.7 |
62.5 |
5 |
Jamur Merang |
25.9 |
0.3 |
4 |
Dibandingkan dengan beberapa jenis sayuran lain, seperti bawang, kubis, jeruk, dan apel, jamur memiliki kandungan protein yang tinggi. Umumnya, terdapat sembilan jenis asam amino esensial yang terdapat pada jamur, di antaranya lysin, methionin, tryptophan, theonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan phenilalanin. Zat gizi lain yang terdapat pada jamur adalah lemak. Sebagian besar asam lemak jamur merupakan asam lemak tak jenuh yang sangat dibutuhkan tubuh. Zat ini tidak membahayakan walaupun dikonsumsi dalam jumlah besar. Berbeda dengan lemak pada daging yang merupakan asam lemak jenuh yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Berikut kandungan asam lemak yang terdapat pada jamur.
Jamur |
% Asam Lemak pr Berat Kering |
|
Jenuh |
Tak Jenuh |
|
Jamur Kancing |
19.5 |
80.5 |
Jamur Kuping |
25.8 |
74.2 |
Jamur Shiitake |
19.9 |
80.1 |
Jamur Tiram |
20.7 |
79.3 |
Jamur Merang |
14.6 |
85.4 |
Selain beberapa manfaat tersebut, jamur juga memiliki manfaat pengobatan. Misalnya, jamur tiram memiliki khasiat obat sebagai berikut.
1. Meningkatkan Sel Darah Merah (Eritrosit).
Kandungan zat besi dan niasin dalam jamur tiram sangat berguna dalam pembentukan sel-sel darah merah. Kita ketahui, sel-sel darah merah merupakan komponen terbesar dalam darah, jumlahnya 45—60% dari total volume darah.
2. Menurunkan Kolesterol.
Jamur tiram juga mengandung serat tinggi, sehingga bermanfaat dalam menurunkan kepekatan lemak dalam darah, dan mengeluarkan kolesterol, serta mencegah penyerapan berlebih dari makanan yang kita konsumsi.
3. Mengobati Kanker.
Kandungan polisakarida lentinan dalam jamur tiram dipercaya mampu menekan pertumbuhan sel-sel kanker, khususnya kanker kolon. Setidaknya, penderita kanker membutuhkan jamur tiram sekitar 7 kg per minggu atau 1 kg per hari selama 6 bulan untuk pengobatan.
4. Tambahan Gizi untuk Ibu Hamil.
Kandungan zat gizi penting lainnya dalam jamur tiram adalah asam folat. Asam folat diperlukan dalam sintesis timidin, yaitu salah satu bagian pembentukan DNA. Karena itu, agar kandungan asam folat di dalam jamur tiram tidak rusak, jamur tiram tidak boleh dimasak dalam suhu yang terlalu tinggi. Asam folat ini sangat dibutuhkan pada masa kehamilan, menyusui, metabolisme berlebihan, hingga bagi penderita kanker.
Masih banyak lagi manfaat jamur. Lebih lengkapnya Anda bisa membacanya di buku “Buku Pintar Bertanam Jamur Konsumsi” terbitan AgroMedia Pustaka. Bahkan, dari buku ini, Anda bisa membuka usaha pertanian berbagai jenis jamur konsumsi, di antaranya Jamur Kayu, Jamur Tiram, Jamur Kuping, dan Jamur Shiitake, Jamur Kompos, Jamur Merang dan Jamur Champignon.
Buku ini membahas secara rinci mulai dari persiapan, penanaman, perawatan, hingga pemanenan.