Strategi Tepat Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit

strategi-cabai-bebas-hama

strategi-cabai-bebas-hamaCabai merupakan buah sayuran yang sangat unik, baik dari segi penanamannya maupun pemasarannya. Harganya berfluktuasi mulai dari harga rendah hingga harga fantastis. Penanamannya pun gampang-gampang susah, karena rawan terserang hama dan penyakit sehingga banyak petani yang frustrasi dibuatnya. Seiring dengan itu, cabai menjadi bahan yang kerap diperbincangkan dalam dunia pertanian karena keunikannya tersebut.

Pada aspek penanaman cabai, diperlukan perlakuan khusus agar bisa menghasilkan tanaman cabai yang bebas hama dan penyakit (sehat) serta menghasilkan panen yang melimpah. Perlakuan ini dimulai dari pemilihan lahan. Lahan yang tidak cocok, dipastikan tanaman cabai akan rentan dan tidak menghasilkan panen seperti yang diharapkan. Jenis tanah yang paling cocok ialah jenis tanah aluvial dan mediteran. Tanah alluvial merupakan tanah yang berada di daerah basah, biasanya berupa lahan sawah. Sedangkan tanah mediteran umumnya berada di daerah kering.

Tanaman cabai dapat tumbuh optimal pada kisaran pH 5.5—6.8, yaitu kisaran pH netral. Pada pH netral, unsur-unsur yang ada dalam tanah relatif lebih mudah larut dalam air, sehingga mudah pula diserap oleh tanaman. Sayangnya, di Indonesia, tanah dengan pH netral relatif jarang ditemukan. Rata-rata tanah pertanian bersifat masam, karena tingginya curah hujan.

Rendahnya pH tanah dapat diperbaiki dengan cara pengapuran menggunakan kapur pertanian atau dolomite. Sementara itu, pada kasus tanah basa, penurunan pH dapat dilakukan dengan menambahkan asam sulfat, besi sulfat, alumunium sulfat, atau bubuk belerang. Penambahan bahan organik berupa kompos juga dapat membantu memperbaiki tanah yang bersifat basa.

Kelembapan juga sangat erat kaitannya dengan serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai. Dibutuhkan kondisi lingkungan dengan kelembapan berkisar antara 60—80%. Pada musim hujan, kelembapan lingkungan tumbuh dapat mencapai 100%. Agar kelembapannya tidak terlalu tinggi, sebaiknya kanopi antartanaman tidak saling menutupi. Caranya dengan memperlebar jarak tanam hingga 60—70 cm. jarak antarbedengan juga harus diperlebar hingga 60—70 cm. sedangkan pada musim kemarau, kelembapan dapat ditingkatkan dengan penyiraman yang lebih intensif.

Masih banyak lagi hal-hal yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan bertanam cabai yang sangat penting diketahui oleh setiap petani cabai. Untuk itu, Dr. Neni Rostini, Ir. MS. menyusun buku “9 Strategi Bertanam Cabai Bebas Hama & Penyakit” guna memberikan penjelasan dan langkah-langkahnya secara tepat dalam bertanam cabai yang baik dan benar.

Di dalam buku terbitan AgroMedia Pustaka ini, penulis menjelaskan sembilan strategi tepat bertanam cabai agar bebas hama dan penyakit, yaitu mulai dari strategi tepat memilih lokasi, memilih varietas yang tepat, strategi tepat dalam teknik pemupukan, strategi tepat dalam teknik persiapan lahan, tepat dalam teknik penanaman dan pemeliharaan, tepat dalam teknik pemupukan, teknik tepat dalam pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit, hingga strategi tepat menentukan jadwal rotasi dan pola tanam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *