Peningkatan kolesterol LDL dalam tubuh disinyalir menjadi salah satu penyebab pembunuh nomor satu di dunia. Pasalnya, si kolesterol jahat ini menjadi pemicu beberapa penyakit mematikan, terutama penyakit jantung dan hipertensi. Kadar kolesterol tinggi dihitung ketika nilai kolesterol darah meningkat di atas nilai normal, yaitu >240 mg/dL. Efeknya akan terjadi penyumbatan pembuluh darah pada jantung dan otak.
Sifat kolesterol seperti lilin sehingga mudah menempel dan membentuk plak di dinding pembuluh darah atau disebut aterosklerosis. Akibatnya, pembuluh darah mengeras dan tidak elastis, serta menyebabkan diameternya mengecil sehingga menyebabkan hambatan aliran darah. Jika terjadi pada pembuluh darah otak, bisa mengakibatkan penyakit serebrovaskular. Penderita bisa terserang stroke, baik karena perdarahan maupun sumbatan.
Sedangkan jika terjadi pada pembuluh darah jantung, dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner. Sumbatan aliran darah pada pembuluh jantung koroner bisa menyebabkan ketidakcukupan pasokan darah dan oksigen ke jantung. Pada keadaan inilah penderita penyakit jantung koroner mengeluh nyeri pada dada. Jika dibiarkan, bisa berakibat terkena serangan jantung mematikan.
Aterosklerosis juga bisa terjadi pada pembuluh darah tungkai dan dapat menyebabkan penyakit arteri perifer. Keadaan ini paling sering terjadi pada pembuluh darah kaki. Efeknya akan menimbulkan keluhan nyeri, kram, baal, bahkan menimbulkan komplikasi berupa gangren pada kaki atau pembusukan kaki sehingga terancam risiko amputasi kaki. Penderita penyakit ini juga berisiko tinggi mendapatkan serangan jantung.
Upaya pencegahannya, disesuaikan dengan kondisi pasien yang terbagi kepada tiga bagian, yaitu pencegahan primer, pencegahan sekunder, pencegahan tersier. Inti poinnya ialah memeriksakan kadar kolesterol HDL untuk menilai besarnya risiko. Kemudian membuat target penurunan kadarnya hingga mencapai nilai optimal, yaitu kurang dari 100 mg/dL. Sedangkan bagi kelompok berisiko sangat tinggi, harus kurang dari 70 mg/dL.
Pertanyaannya, langkah-langkah apa saja yang mesti dilakukan untuk mengontrol dan menurunkan kadar kolesterol LDL? Buku Hidup Nyaman dengan Hiperkolesterol terbitan AgroMedia Pustaka ini akan menjelaskannya secara mudah dan praktis dalam aplikasi terapi kadar kolesterol tinggi, baik dengan terapi obat maupun terapi gaya hidup. Harapannya, agar setiap orang yang terkena risiko hiperkolesterol dapat menjalani hidupnya dengan nyaman.
Selain itu, di dalam buku yang ditulis oleh dr. Yudi Garnadi ini dijelaskan secara runut mulai dari pengertian kolesterol, menghitung besarnya risiko seseorang untuk mendapatkan penyakit jantung koroner menggunakan metode perhitungan skor Framingham, menghitung target penurunan kolesterol LDL dalam terapi berdasarkan kelompok risiko ringan, sedang, tinggi, atau sangat tinggi.