Siapa yang tidak mengenal keistimewaan ikan gurami? Si ikan besar air tawar ini sangat digemari masyarakat Indonesia. Harganya pun sebanding dengan posisinya sebagai ikan favorit yang lezat dinikmati di setiap menu masakan. Karenanya, ikan ini sangat prospektif untuk dijadikan usaha budi daya untuk mendapatkan keuntungan besar. Apa keunggulan budi daya gurami dibandingkan usaha perikanan lainnya?
1. Harga jual gurami lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya sehingga secara ekonomi relatif lebih menguntungkan.
2. Permintaan pasar terhadap gurami cukup tinggi dan masih belum terpenuhi, sehingga peluang pasar masih terbuka lebar.
3. Lahan budi daya masih tersedia luas, dapat berupa kolam semen empang, ataupun waduk. Petani gurami di Jawa Barat lebih banyak menggunakan empang dan waduk. Waduk Saguling, Jatiluhur, dan Cirata sangat potensial untuk memelihara gurami.
4. Data dan informasi tentang teknik budi daya cukup memadai.
5. Pakan untuk usaha pembenihan atau pembesaran gurami tersedia sepanjang waktu.
6. Benih gurami banyak dihasilkan oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI) dan pembudidaya yang khusus menjual benih.
7. Pengangkutan hasil panen gurami tergolong mudah, tetapi harus ditangani secara hati-hati.
Selain itu, permintaan pasar terhadap ikan gurami cukup tinggi, namun belum terpenuhi semua. Untuk pasar Jakarta saja, konsumsi ikan gurami mencapai 10—15 ton/hari. Lebih-lebih jika menembus pasar ekspor yang masih terbuka lebar, seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.ÂÂÂÂ Produksi terbesar hanya baru dihasilkan dari daerah Jawa Barat (34.04%). Itu pun, akhir-akhir ini produksinya terus menurun karena lahan produksi yang semakin sempit. Harga ikan gurami dari tahun ke tahun cenderung stabil dalam kisaran Rp20.000—Rp25.000 per kilogram sejak tahun 2000.
Ada cara yang lebih menguntungkan dalam usaha budi daya ikan gurami, yaitu dengan teknik pemeliharaan secara intensif. Hal ini sebagaimana yang dilakukan para peternak sukses, seperti Bapak Tohawi dari Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. Tohawi yang bermula hanya bermodalkan empat ekor induk jantan dan 3 ekor induk betina, kini usahanya semakin berkembang. Bahkan, ia juga telah membina sebuah koperasi usaha tani Pusat Pelatihan Pembudidayaan Pedesaan (P4S). Usaha dari binaannya telah mampu menembus pasar Singapura dan Malaysia. Kapasitas produksinya baru mencapai 20 ribuan ekor benih per bulan. Padahal, ia kebanjiran pesanan hingga ada yang memesan sebanyak 15 juta benih gurami/tahun.
Bagaimana teknik budi daya gurami secara intensif ini? Buku Budi Daya Gurami terbitan AgroMedia Pustaka akan menjabarkannya untuk Anda secara bertahap dan praktis. Buku ini ditulis oleh Riawan Putra Rahmat dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh pemula sekalipun. Di dalamnya dibahas mulai dari penjelasan prospek bisnis budi daya gurami, mengenal gurami, langkah awal memulai usaha budi daya gurami, pembenihan gurami, pendederan gurami, pembesaran gurami, standar mutu produk gurami, mengatasi permasalahan dalam budi daya gurami, hingga analisis usaha budi daya gurami.