Mungkin Anda pernah menikmati lezatnya menu udang asam manis di restoran? Atau mungkin, pernah membuat menu masakan dari udang berukuran sedang di rumah? Bisa jadi udang yang Anda nikmati tersebut merupakan udang galah. Di pasaran, udang bercapit ini memang tengah diminati masyarakat. Selain nikmat ketika diolah menjadi berbagai macam penganan, bisnis udang galah juga sangat terbukti sangat menguntungkan.
Udang galah (Macrobrachium rossenbergii De Man) kini menjelma menjadi salah satu komoditas perikanan paling menjanjikan. Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, permintaan pasar terhadap udang ini—khususnya dalam negeri—juga terbilang tinggi.
Bahkan, menurut Dirjen Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet Subiakto, M.So—seperti dikutip dari bbpbat.net—total pasar udang galah dalam negeri bisa mencapai 20 ton perhari dan diprediksi akan meningkat setiap tahunnya.*)
Budi daya udang galah sendiri sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 1985 oleh Balai Besar Perikanan Budi daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi dengan meliputi kegiatan pembenihan dan pembesaran.
Pembenihan udang galah dilakukan di Instalasi Pembenihan Udang Galah (IPUG) Pelabuhan Ratu. Mulai dari pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan, pemeliharaan benur, hingga pendederan dilakukan di sini. Sedangkan untuk pembesaran udang galah dilakukan secara monokultur di Kantor Pusat BBPBAT.
Peran pemerintah pun tak pernah lepas dari budi daya udang galah. Terkait hal ini, sejak tahun 2010 pemerintah telah mengembangkan pembesaran udang galah secara terpadu melalui program pemeliharaan Udang Galah dan Padi (UGADI) dan Udang Galah, Gurami, dan Padi (UGAMEDI).
Setelah diujicobakan di beberapa daerah, kedua program ini memberikan hasil yang “menggiurkan” bagi para petani. Seperti dikutip dari Akultur Indonesia Edisi No. 9 Th 2 – Mei – Juni 2014, program udang galah dan padi terbukti meningkatkan penghasilan sawah jauh lebih besar daripada cuma ditanami padi saja.**)
Dengan hadirnya program tersebut dan dukungan pemerintah, diharapkan produktivitas budi daya udang galah lebih meningkat dan masyarakat tidak perlu khawatir lagi jika ingin menekuni bisnis dari budi daya udang galah. Pasalnya, permintaan untuk pasar udang galah, baik dalam maupun luar negeri, hingga kini permintaannya belum seluruhnya terpenuhi. Bagaimana, Anda tertarik untuk terjun ke bisnis udang galah?
Untung 100% dari Budi Daya Udang Galah yang ditulis oleh Ir. H. Sarifin, MS, Kesit Tisna Wibowo, S.Pi, Dasu Rohmana, S.Pi, M.Si, dan Susi Rosellia, S.Pi berisi pemanfaatan lahan sawah untuk pembesaran udang galah, tip membuat pakan buatan dan mengolah pakan alami, tip menghasilkan indukan dan bibit berkualitas, serta pengelolaan biosekuritas pada budi daya udang galah.
Sumber artikel:
*) bbpbat.net/index.php/10-info-media/38-meningkatkan-pasokan-udang-galah-dengan-budi daya-intensif
**) djpb.kkp.go.id/images/tabloid/Akuakultur%20Mei%20-%20Juni%202014.pdf