Siapa tidak kenal burung murai batu. Burung ini termasuk salah satu primadona dalam kontes burung kicauan. Ciri khasnya sangat jelas, terlihat dari bulunya yang merupakan perpaduan warna hitam dan cokelat, dengan ekor yang menjuntai panjang.
Agar penampilannya selalu prima, murai batu harus dimandikan secara rutin. Namun, memandikan murai tidak boleh sembarangan dilakukan. Antara murai batu anakan dengan murai dewasa beda perlakuan dalam hal memandikannya. Murai batu yang baru mulai tumbuh bulu, sebaiknya jangan langsung dimandikan. Tunggu hingga mereka memiliki bulu-bulu yang lebat. Sebab, daya tahan anakan murai batu masih rentan.
Berikut ini cara memandikan anakan murai batu.
- Semprotkan air secara halus ke tubuh anakan menggunakan sprayer.
- Jika semprotan masih terlalu keras, atur jarak semprotan agar tidak terlalu dekat dengan anakan murai.
- Sebaiknya memandikan anakan murai batu pada pukul 07.00—00.
- Jemur hingga bulu-bulunya mengering. Pada fase pengeringan ini, penangkar bisa meloloh pakan kepada anakan. Ketika anakan sudah dapat makan sendiri dan bulunya bertambah lebat, penangkar bisa melatih anakan untuk mandi sendiri dengan cara memasukkannya ke dalam keramba mandi secara berkala. Dengan begitu, murai batu akan mengingat apa yang harus dilakukannya ketika melihat keramba.
Tahapan Memandikan Murai Batu
Tahap yang paling sulit dalam mengajarkan murai batu mandi adalah membuatnya masuk ke dalam keramba. Berikut ini tip-tip memandikan murai batu.
- Pastikan murai batu dalam keadaan lapar sebelum memandikannya. Berikan 1 ekor jangkrik sebagai pengganjal perut. Tebarkan beberapa ekor jangkrik di dalam keramba untuk memancing murai batu masuk ke dalamnya. Jangan lupa, berikan pula tangkringan di dalam keramba.
- Sejajarkan posisi pintu kandang dan keramba, lalu tempelkan kedua pintunya.
- Pasanglah tangkringan di dalam sangkar sejajar dengan pintu sangkar untuk mempermudah murai batu masuk ke dalam keramba.
- Jika murai batu sudah masuk ke dalam keramba, tutup pintu keramba. Pantau dari kejauhan dan pastikan kondisi sekitar keramba tetap tenang agar murai batu tidak merasa takut.
Tip di atas diambil dari buku “Panduan Menangkarkan Murai Batu”. Buku ini ditulis oleh Suppriyanto Akdiatmojo, seorang penangkar Mega Bird & Orchid Farm (MBOF) di daerah Bogor. Buku ini hadir sebagai referensi untuk para hobiis burung kicauan, terutama murai batu untuk dapat mempelajari dan mengembangkan usaha penangkaran murai batu dan solusi atas aneka permasalahan yang ada.
Dalam buku terbitan Agromedia ini, dilengkapi juga beberapa hal seperti penyebab murai batu over birahi dan cara mengatasinya, cara merawat murai batu yang drop karena stres, tip memasarkan trotolan, kiat menghasilkan murai batu unggul calon jawara kontes, dan berbagai tip lainnya.
Salam kicauan.