Tempat duduk yang disediakan oleh panitia pun, terlihat penuh oleh pengunjung yang penasaran dengan pembuatan kue kering hias ini. Bentuknya yang lucu dan warna yang beragam, menjadi daya pikat tersendiri bagi setiap orang yang melihatnya.
“Membuat kue kering hias ini mudah kok,” kata Peni membuka percakapan. “Awalnya, saya membuat kue kering klasik. Berhubung kue kering klasik bentuk dan warnanya itu-itu saja, akhirnya saya membuat terobosan baru melalui kue kering hias ini,” katanya menambahkan.
Jika melihat tampilan dan warnanya, siapa pun akan tergiur untuk mencobanya. Apalagi anak-anak, mereka pasti ingin langsung mencicipinya. Namun, tidak sedikit pengunjung yang mempertanyakan warna-warni dari kue kering hias ini. Mereka takut, warna-warna tersebut tidak aman jika dikonsumsi.
Selain tampilan dan warna yang menarik, kue kering hias ini juga memiliki bentuk yang beragam. Oleh karena itu, jangan heran jika kue kering hias ini bisa digunakan sebagai suvenir.
Berkaitan dengan hal itu, salah seorang pengunjung menanyakan, apakah kue kering ini mudah meleleh jika dibawa kemana-mana? Peni pun menjawab tidak.
“Kue kering ini keras sekali. Proses pembakaran dilakukan beberapa kali. Pertama saat kita membuat kue keringnya. Kedua, pembakaran dilakukan setelah kita menghiasnya. Dengan begitu, kue kering hias ini lebih keras dari sebelumnya,” kata Peni.
Saat Peni mulai mempraktikkan cara membuat kue kering hias ini, hampir seluruh pengunjung maju ke panggung utama untuk melihat lebih dekat proses pembuatannya. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang turut mencoba membuatnya.