Cara Mengatasi Fase Jantan pada Semut Rangrang

deta-kroto-besek-dlm

Bagi calon pembudidaya semut rangrang, tahu banyak tentang kroto sepertinya belum lengkap tanpa mengenal karakteristik semut rangrang—si hewan penghasil kroto—itu sendiri.

deta-kroto-besek-dlm

Bagi calon pembudidaya semut rangrang, tahu banyak tentang kroto sepertinya belum lengkap tanpa mengenal karakteristik semut rangrang—si hewan penghasil kroto—itu sendiri.

Ya, salah satu karakteristik yang perlu Anda ketahui adalah fase jantan—sebuah fase di mana koloni semut rangrang didominasi oleh semut jantan. Ketika fase tersebut terjadi, cadangan abdomen pada semut betina sudah mulai habis sehingga dilahirkan semut jantan untuk melakukan pembuahan ulang.

Fase ini biasanya terjadi antara bulan Agustus—akhir Januari, kira-kira saat musim hujan datang. Puncaknya terjadi selama bulan November. Diperkirakan, sekitar bulan Desember semut pejantan akan mengawini semut betina. Setelah itu, semut pejantan akan mati. Namun, dari perkawinannya itu akan menghasilkan ratusan bahkan ribuan telur semut rangrang yang akan mengalami siklus menjadi semut dewasa dengan berbagai kasta.

Nah, fase jantan inilah yang sebaiknya dihindari para pembudidaya semut rangrang. Pasalnya, saat fase jantan muncul, produksi kroto dari semut betina dan ratu semut cenderung menurun hingga 50% karena telur yang dihasilkan sebagian besar berkembang biak menjadi semut jantan.

Lantas, bagaimana cara mengatasi fase jantan ini?

Untuk mengatasi penurunan produksi kroto saat fase jantan, ada baiknya Anda melakukan penambahan jumlah bibit semut rangrang sebanyak sepuluh buah stoples. Bibit tambahan ini bisa diperoleh dari rekanan pembudidaya kroto. Perawatannya sendiri lakukan seperti biasa, yakni pastikan pakan dan minum untuk koloni semut rangrang selalu tersedia di dalam rak.

Tidak sulit ‘kan mengatasi fase jantan ini?


budi-daya-kroto-sistem-besekBudi Daya Kroto Sistem Besek karya Ade Yusdira (Krotobond) & Afian Haviar Waldi berisi informasi teknis perawatan semut rangrang menggunakan wadah besek. Dari persiapan budi daya, cara adaptasi semut rangrang, rotasi sarang, pemberian makan, cara memanen yang benar, hingga analisis usaha sebagai gambaran keuntungan yang bisa diraih dengan menerapkan sistem besek ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *