Siapa yang tidak mengenal manggis? Daging buah manggis berwarna putih rasa manis—asam. Bagian luarnya berbentuk bulat dengan kulit berwarna merah keunguan menjadi pilihan banyak orang. Tidak hanya karena bentuk dan rasanya, manggis dipilih kerena berbagai klaim yang menyebutnya sebagai buah kesehatan. Xanthone dalam manggis berperan sebagai antioksidan dan antiperadangan. Buah manggis tidak hanya terkenal di Indonesia, bahkan hampir di seluruh belahan dunia. Buah ini mendapat julukan “si ratu buah” atau queen of tropical fruit.
Pada bagian dalam kulit manggis, terdapat kandungan senyawa xanthone dan antosianin yang berkhasiat mengobati dan mencegah kanker. Senyawa xanthone berperan mengangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Uniknya lagi, senyawa ini hanya dihasilkan dari tanaman genus Garcinia, salah satunya manggis tersebut. Berdasarkan riset Moongkarnd, seorang peneliti dari Fakultas Farmasi, Mahidol University menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak manggis memiliki aktivitas antiproliferasi yang berperan dalam penghambatan pertumbuhan sel kanker. Hasil riset tersebut berdasarkan studi preklinis terhadap kultur sel payudara manusia terhadap pemberian ekstrak manggis. Hebatnya lagi, xanthone dari ekstrak manggis ini memiliki kemampuan untuk menyebabkan sel mengalami apotosis, yaitu kematian sel yang bersifat bunuh diri.
Hasil penelitian lain menununjukkan bahwa ekstrak kulit manggis memiliki aktivitas dalam melawan sel kanker, khususnya sel kanker hati, kanker payudara, dan kanker dara. Sebuah studi in vitro yang diterbitkan pada Planta Medica (2002) menyebutkan bahwa ekstrak kulit manggis mengandung garcinone E, yakni suatu senyawa xanthone dalam kulit manggis yang memiliki efek kuat terhadap pengobatan dan pencegahan kanker hati.
Manfaat lainnya dari kandungan manggis, di antaranya serat dan vitamin B kompleks. Seratnya bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan jantung dan saluran pencernaan. Sedangkan vitamin B kompleks, yang terdiri dari tiamin, niasin, dan folat bermanfaat membantu penggunaan karbohidrat, protein, dan lemak dalam tubuh. Besarnya khasiat manggis ini, mendorong para ahli kesehatan di luar negeri untuk membuat kapsul dari kulit manggis untuk suplemen diet, antioksidan, dan antikanker.
Sangat disayangkan jika masyarakat Indonesia sebagai daerah tropis untuk pertumbuhan manggis tidak memanfaatkan khasiat ‘si ratu buah’ ini. Kulitnya yang selama ini sering terbuang percuma, dapat Anda manfaatkan sebaiknya untuk diolah menjadi obat untuk berbagai penyakit. Pengolahan yang tepat dapat mempertahankan kualitasnya hingga mampu bertahan lebih lama dan dapat dimanfaatkan kapan saja tanpa harus menunggu setiap musim buah manggis.
* Artikel ini dikutip dari buku The Miracles of Fruits. Desty Ervira Puspaningtyas, S.Gz (AgroMedia Pustaka. 2013).