Yulianto adalah mantan petani plasma tebu Kabupaten Pelaihari, Kalimantan Selatan. Ia kini telah menjadi pewaralaba sukses. Mitra bisnisnya telah menjangkau seluruh pulau Kalimantan, kecuali Kalimantan Barat. Kesuksesannya bukan tanpa alasan. Ia memiliki kejelian tinggi terhadap prospek bisnis waralaba bibit kelapa sawit.
Sebelumnya, ia berwirausaha di bidang komoditi tebu. Kemudian ia beralih ke kelapa sawit. Yulianto memenuhi syarat legalisasi pewaralaba dengan mengajukan permohonan kepada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan untuk membuat TRUP.
Usahanya ini didukung juga dengan adanya bantuan pemerintah pusat kepada kelompok tani melalui sistem Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) untuk menanam bibit kelapa sawit pada tahun 2003. Yulianto bernaung di bawah bendera Koperasi Agro Berseri Pelaihari. Awalnya, ia mencoba menangkarkan bibit kelapa sawit sebanyak 180.000 batang untuk lahan seluas 1.000 hektare.
A. Modal
Modal yang dibutuhkan untuk menangkarkan bibit sebanyak 180.000 batang cukup besar, yakni sekitar 200 juta. Selain itu, dana APBN baru akan cair pada bulan JuliAgustus 2003, sedangkan pekerjaan harus dimulai pada bulan Januari 2003.
Namun, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan bersedia memfasilitasi program waralaba (bibit siap tanam) kelapa sawit dari PPKS. Akhirnya, penangkaran tetap dimulai dengan 180.000 batang pada tahun 2003.
Selama empat tahun berikutnya, jumlah bibit bertambah menjadi 200.000 batang. Usaha pembibitan memiliki keuntungan yang besar. Keuntungan tersebut digunakan untuk memperluas lahan dan menambah modal kerja hingga skala usaha menjadi bertambah besar. Selain itu, kerja keras dan disiplin dalam pengelolaan keuangan juga menjadi faktor berkembangnya usahanya.
B. Pemasaran.
Banyak petani yang datang memesan sendiri dikarenakan kebun pembibitannya memang dekat dengan wilayah pertanaman kelapa sawit milik petani. Yulianto mencoba untuk mengikuti tender pengadaan bibit dari Pemerintah Kalimantan Selatan.
Konsumen menginginkan bibit yang kondisinya bagus. Pasalnya, kepuasan konsumen adalah kunci keberhasilan usaha. Setelah konsumen merasa puas, biasanya akan datang konsumen baru.
Konsumen baru, umumnya mendapatkan informasi dari konsumen yang telah terlebih dahulu membeli bibit. Pemasaran bibit dari Yulianto saat ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan wilayah Kalimantan Selatan. Namun, hingga ke Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, baik untuk keperluan proyek pemerintah, perkebunan rakyat, maupun perkebunan besar swasta.
Dengan keberanian dan kerja keras, Anda bisa mengikuti jejak Yulianto. Anda tinggal mengikut berbagai pola dan teknisnya secara mudah dalam buku “Meraup Untung dari Bisnis Waralaba Bibit Kelapa Sawit”.
Di dalam buku yang diterbitkan AgroMedia Pustaka ini dibahas mengenai waralaba secara umum, bentuk, pelaku, dan potensi waralaba kelapa sawit, persiapan waralaba kelapa sawit, seperti modal, persiapan lahan, pengajuan permohonan, dan pembayaran, pembibitan, sampai kepada sistem pemasaran, baik melalui tender, promosi, maupun internet.
Selain itu, diberikan pula analisis usaha agar Anda bisa membuat asumsi analisa biaya, pendapatan, dan keuntungan. Kesuksesan Anda adalah cerminan dari sejauh mana Anda membaca peluang dan metode yang diterapkan.
Selamat mencoba!