Di dalam beternak itik, Anda dapat memilih dari lima segmen usaha yang dapat dijalankan dan sama-sama memberikan keuntungan. Lima segmen tersebut yaitu usaha pembibitan itik, beternak itik petelur konsumsi, pembesaran itik pedaging, pembuatan telur asin, serta usaha pengumpul DOD dan itik apkir. Pemilihan dapat disesuaikan dengan kondisi, kemampuan modal, keterampilan, dan kesukaan atau minat terhadap salah satu segmen.
Semua segmen usaha sama-sama memiliki prospek yang besar. Hal ini didorong oleh semakin tingginya konsumsi dan permintaan itik di pasaran. Daging itik semakin digemari masyarakat Indonesia karena cita rasanya yang khas. Setiap segmen saling memiliki keterikatan dan saling membutuhkan sehingga prospeknya hampir sama. Usaha pembesaran atau penggemukan membutuhkan DOD, usaha DOD membutuhkan telur, dan juga usaha telur membutuhkan indukan dari pembesaran, demikian seterusnya.
Berdasarkan penelitian Balai Pembibitan Ternak Departemen Pertanian tahun 2008, kebutuhan daging dan telur itik terus meningkat. Pada tahun 2010 saja, kebutuhan daging itik mencapai 14,3 ribu ton. Sementara itu, pasokan dari seluruh peternakan itik hanya baru mampu mencukupi 6,4 ribu ton. Dari perhitungan tersebut, berarti Indonesia masih kekurangan daging itik sebanyak 7.9 ribu ton. Angka tersebut merupakan peluang besar bagi semua segmen beternak itik yang dapat Anda bidik secepatnya.
Jika Anda bertanya, bagaimana memulai usaha beternak itik? Langkah pertama yang mesti Anda lakukan ialah menentukan tujuan, skala, segmen usaha, dan kesiapan modal. Langkah ini dibuat agar Anda dapat memperkirakan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan. Tujuan usaha bisa dibedakan menjadi tujuan usaha utama atau sumber penghasilan tambahan. Sedangkan skala usaha peternakan itik bisa dibedakan menjadi skala usaha kecil, menengah, dan besar sesuai kecukupan modal. Sementara itu, segmen usaha dapat dipilih dari kelima segmen di atas secara kondusif. Sumber modal dapat diperoleh dari modal sendiri, modal patungan, atau modal pinjaman dari bank atau pemerintah.
Selanjutnya Anda menentukan sistem pemeliharaan itik, dengan tiga pilihan, yaitu sistem tradisional (sistem angon), sistem semi-intensif, dan sistem intensif. Berasarkan kajian aspek lingkungan, sistem semi-intensif dan intensif menjadi pilihan rekomendasi yang dapat Anda pilih. Sistem ini lebih efisien dan menguntungkan. Terutama jika di daerah Anda tidak memiliki lahan persawahan yang luas. Anda juga dapat melakukan kontrol yang baik terhadap asupan makanan, kesehatan, dan perkembangan itik dari waktu ke waktu.
Seberapa besar modal minimal dalam beternak itik? Berapa keuntungan yang diperoleh pada setiap siklus peternakan? Buku “Super Lengkap Beternak Itik” terbitan AgroMedia Pustaka akan menjawabnya secara lengkap dan praktis tentang beternak itik secara baik, mudah, efisien, dan menguntungkan. Buku ini disusun oleh Abdul Wakhid, Kepala Divisi Ternak Itik Nasional yang telah lama terjun dan memiliki pengalaman luas di bidang peternakan.
Buku ini akan menjabarkan kepada Anda tentang proses beternak itik dari persiapan hingga pemanenan dan pemasaran. Di antaranya meliputi pembahasan prospek usaha beternak itik, peluang ekspor, mengenal jenis itik, memulai usaha, teknik beternak itik segmen pembibitan, beternak itik petelur, pembesaran itik pedaging, berbagai masalah kesehatan itik dan solusinya, pencegahan dan penanganan flu burung pada itik, pengelolaan panen dan pascapanen, serta pemasaran dan promosi. Tidak lupa, penulis juga melengkapinya dengan analisis usaha beternak itik sehingga Anda dapat mengukur kecukupan modal dan rasio keuntungan yang diperoleh sebelum memulai beternak itik.