“Jadikanlah makananmu sebagai obat dan obatmu adalah makanan.” Itulah “mantra” sehat Janti Wignjopranoto—praktisi vegan, raw food chef, dan ayurveda chef ternama asal Yogyakarta.
Pada tahun 1997, pemiliki akun @alterjiwo ini pernah divonis kanker serviks. Sejak itu, Janti menyadari bahwa asupan makanan yang dikonsumsi sangat memengaruhi kondisi kesehatannya dan ia pun mengubah pola makannya.
Makanan organik pun menjadi pilihan Janti. Tidak tanggung-tanggung, salah satu penggerak komunitas Pasar Organik Jogja (POJOG) ini, bahkan mencukupi 50% kebutuhan asupannya sendiri dengan bertanam sayur organik di atap rumahnya.
Mengapa harus bermula dari rumah?
Selain akan terlihat lebih indah dan asri, rumah adalah tempat terdekat yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Bagi para pemula, berkebun di area rumah adalah pilihan yang tepat.
Kita tak perlu lagi bingung untuk menyewa lahan atau mencari tenaga tambahan untuk mengurus kebun kecil kita ini. Cukup dengan memanfaatkan setiap sudut rumah, kita sudah bisa menghasilkan beragam tanaman organik. Kita hanya perlu memberikan apa saja yang dibutuhkan tanaman untuk hidup dan tumbuh hingga panen.
Begitu pun dengan Janti, apa yang ia perlukan untuk mencukupi kebutuhan asupan ia dan keluarganya cukup diambil dari atap rumah. Yang pasti, makanan organik dari kebun sendiri akan memberi manfaat lebih bagi kita dan keluarga.
Rumah Organik karya Janti Wignjopranoto, Selamet Raharjo, & T. A. Kuncoro berisi cara bertanam sayur dan buah di rumah—terutama atap rumah, merawat tanaman secara organik, hingga mengolah hasil panennya.