Membuahkan Tabulampot dengan Teknik Stres Air

Jika tanaman buah dalam pot yang kita miliki sudah sehat dan cukup umur, mungkin sekarang saatnya tabulampot kesayangan Anda untuk berbuah. Namun, adakalanya tanaman yang kita rawat tidak kunjung berbuah. Lalu, apa yang kita harus dilakukan? Jawaban paling mudah adalah dengan melakukan stres air.

Jika tanaman buah dalam pot yang kita miliki sudah sehat dan cukup umur, mungkin sekarang saatnya tabulampot kesayangan Anda untuk berbuah. Namun, adakalanya tanaman yang kita rawat tidak kunjung berbuah. Lalu, apa yang kita harus dilakukan? Jawaban paling mudah adalah dengan melakukan stres air.

Stres air dilakukan dengan cara menghentikan penyiraman hingga tanaman terlihat layu. Penghentian penyiraman biasanya dilakukan 3—7 hari, tergantung pada cuaca dan jenis tabulampot. Jika perlakuan stres air dilakukan pada musim hujan, lakukan penutupan media tanam menggunakan tripleks atau seng. Setelah itu, segera lakukan penyiraman atau pengairan hingga bunga muncul bersamaan dengan tumbuhnya daun baru. Pastikan selalu disiram secara rutin setelah adanya bakal bunga hingga saatnya panen buah dari tabulampot Anda.

Perlakuan stres air merupakan cara paling mudah untuk membuahkan tabulampot dan telah banyak direkomendasikan oleh praktisi tabulampot. Tanaman yang telah dilakukan stres air biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk mengeluarkan bunga. Asalkan tanaman sudah dalam fase generatif yang ditandai dengan tidak munculnya tunas muda. Perlakuan ini sering diterapkan untuk jenis tabulampot belimbing, jeruk, jambu air, dan jambu biji.

Tahukah Anda?
Stres air mengakibatkan hasil fotosintesis berupa fotosintat dari daun dan cabang tanaman tidak dapat ditransportasikan ke bagian lain sehingga terjadi pemusatan konsentrasi fotosintat. Penumpukan karbohidrat yang terjadi di bagian jaringan meristem ujung pucuk atau ketiak daun akan menghasilkan bakal bunga.


Berbagai teknis membuahkan tabulampot selengkapnya bisa Anda baca dalam buku Mudah Membuahkan 38 Jenis Tabulampot Paling Populer karya Herfin Sasono & Nofiandi Riawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *