Mengenal Manfaat Ulat Hongkong bagi si Burung Kicauan

ulet-hongkong

Agromate tentu sudah tidak asing dengan keberadaan ulat hongkong, kan? Ya, ulat yang berasal dari wilayah Mediterania ini sudah menyebar hampir ke seluruh dunia melalui aktivitas perdagangan dan penjajahan, lho. Bahkan, budi daya ulat hongkong di luar negeri sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan masih dikembangkan hingga saat ini.

 

ulet-hongkong

Agromate tentu sudah tidak asing dengan keberadaan ulat hongkong, kan? Ya, ulat yang berasal dari wilayah Mediterania ini sudah menyebar hampir ke seluruh dunia melalui aktivitas perdagangan dan penjajahan, lho. Bahkan, budi daya ulat hongkong di luar negeri sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan masih dikembangkan hingga saat ini.

Di luar negeri, ulat hongkong tidak hanya dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk hewan peliharaan saja, tetapi juga dijadikan salah satu sumber pangan berprotein tinggi untuk manusia. Biasanya, restoran-restoran di Cina sudah menyediakan ulat hongkong sebagai salah satu menu pelengkap masakannya.

Lantas, bagaimana di Indonesia?

Seperti halnya di luar negeri, budi daya ulat hongkong di Indonesia juga sudah berlangsung sejak lama. Namun, kita—masyarakat Indonesia—masih memanfaatkan ulat hongkong hanya sebatas pada pakan alami untuk hewan peliharaan.

Pakan utama bagi burung kicauan
Di Indonesia, ulat hongkong banyak dimanfaatkan sebagai pakan burung kicauan, pakan ikan hias dan berbagai jenis hewan hias lain, seperti ular, landak mini, hingga hamster. Bahkan kini, juga dimanfaatkan sebagai pakan untuk budi daya semut rangrang penghasil kroto.

Meski demikian, serapan terbanyak ulat hongkong masih digunakan untuk pakan burung kicauan pemakan serangga, seperti burung kenari, kacer, jalak bali, jalak putih, murai, cucak hijau, pleci, beo, dan lainnya. Nah, bagi Agromate yang penasaran dengan manfaat ulat hongkong untuk burung kicauan, berikut adalah penjelasannya.

•    Sebagai pakan selingan (extra fooding). Pakan diberikan pada burung kicauan untuk menghindari burung dari kebosanan mengonsumsi jenis pakan tertentu.
•    Pakan pendongkrak energi atau stamina bagi burung kicau. Utamanya pemberian ulat hongkong difokuskan pada burung kicauan yang akan mengikuti kontes. Kebanyakan hobiis percaya pemberian ulat hongkong pada burung dapat meningkatkan birahi burung. Sehingga burung kicauan dapat “manggung” atau berkicau dengan rajin dan maksimal (gacor).
•    Sebagai penambah kemampuan produktivitas dan meningkatkan hasrat kawin indukan. Penangkar burung kicauan berpengalaman mengatakan bahwa burung seperti kenari dapat bertambah kemampuan produktivitasnya jika diberikan pakan ulat hongkong. Dengan catatan pemberian tidak berlebihan dan tidak diberikan setiap hari, karena dapat menyebabkan penyakit kolesterol pada burung.

Jadi, bagi Agromate yang ingin burung kicauannya tampil lebih bagus dan prima, tidak ada salahnya sesekali memberikan ulat hongkong sebagai pakannya.


budi-daya-ulat-hongkongBudi Daya Ulat Hongkong untuk Pakan Burung Kicauan, Ikan Hias, Semut Rangrang, dan Umpan Pancing yang ditulis oleh Ade Yusdira, Afian Haviar, & Tim Krotobond membahas pemeliharaan harian, panen, pascapanen, dan pemasaran ulat hongkong yang menguntungkan bagi pembudidaya. Dilengkapi juga dengan analisis usaha budi daya ulat hongkong yang dapat digunakan sebagai gambaran untuk memulai usaha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *