AgroMediaPengunjung Pesta Buku Jakarta (PBJ) 2009 disita perhatiannya oleh talkshow dan demo membuat kompos dari sampah. Teti Suryati, penulis buku Bijak & Cerdas Mengolah Sampah menjelaskan bagaimana mengolah sampah hingga bermanfaat dan bernilai.
Di sekeliling kita, banyak sampah yang tidak terolah dengan baik sehingga menimbulkan berbagai masalah. “Di DKI Jakarta saja, sekitar 6 ribu ton sampah per hari,” tegasnya. Bayangkan saja jika sampah ini terus menumpuk dari hari ke hari. Namun, dengan mengolahnya, jumlah sampah bisa dikurangi.
Metode pembuatan kompos termudah untuk skala rumah tangga ialah menggunakan komposter, yaitu media penyimpan yang terbuat tong plastik atau logam. Kita hanya perlu menyiapkan beberapa bahan dari sampah organik, seperti sayuran dan daun-daunan yang telah dicacah. Kemudian bahan dicampur dengan serbuk gergaji atau sekam dengan perbandingan 1:1:1. Bahan yang sudah tercampur diberi cairan EM4 (5 kg/2 sdm) yang bisa dibeli di toko kimia dan 2 sdm gula, lalu diberi air secukupnya.
Bahan yang sudah jadi tersebut masukkan ke dalam komposter, lalu tutup rapat. Simpan komposter di tempat teduh. Pertahankan suhu dalam komposter 6070° C dengan cara mengaduk bahan sekali sehari, lalu tutup kembali.
Dalam 714 hari adonan telah selesai terfermentasi dan siap digunakan. Angin-anginkan terlebih dahulu bahan sebelum dipakai. Jika menginginkan kompos yang halus, saring menggunakan saringan pasir. Ampas kompos dapat dicampurkan kembali ke proses pembuatan kompos berikutnya.
Mudah bukan? Cobalah di rumah Anda. Dengan begitu, Anda bisa ambil bagian dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Dan, Anda telah menjadi contoh bagi jutaan orang untuk mengubah sampah yang tidak bermanfaat dan membahayakan menjadi barang yang bernilai. Bahan, jika Anda serius menekuninya, Anda bisa menjadi produsen kompos untuk skala usaha.
Selamat mencoba!