Siapa sangka cacing tanah oleh sebagian besar orang dianggap menjijikkan, namun oleh para petani cacing malah mendatangkan manfaat, peluang, dan keuntungan besar.
Ya, sampai saat ini permintaan kebutuhan cacing tanah datang secara rutin dari para penghobi, peternak, petani ikan, industri obat, dan kosmetik terus meningkat. Bahkan, diprediksi peluang bisnis cacing tanah masih potensial di masa mendatang.
Selain murah pengolahannya, modal awal pengelolaan bisnis budi daya cacing ini relatif murah, perkiraaan dalam dua kali panen modal biasanya kembali. Budi daya cacing tanah juga tidak selalu membutuhkan lahan tanah yang besar, di lahan sempit pun bisa dikembangkan.
Manfaat Cacing Tanah
Cacing tanah dikenal memiliki banyak manfaat di berbagai bidang kehidupan. Di bidang farmasi, cacing tanah dijadikan berbagai ekstrak obat-obatan. Ekstrak cacing juga digunakan untuk bahan dasar kecantikan (kosmetik). Sementara itu, di bidang perikanan, cacing dimanfaatkan untuk pakan dan suplemen makanan ikan. Dan di bidang perkebunan dan pertanian, cacing juga banyak dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan pupuk tanaman.
Cacing tanah sendiri memiliki kandungan protein tinggi, asam amino, dan berbagai enzim yang bermanfaat baik ketika masih dalam bentuk cacing segar maupun sudah diolah.
Kisah Sukses Abdul Azis
Abdul Azis Adam Maulida, ST, menuliskan pengalamannya terkait budi daya cacing ini dalam bukunya “Budi Daya Cacing Tanah Super di Lahan Sempit”. Inspirasi peluang bisnis ini bermula dari ketidaksengajaan pada tahun 2011.
Ia mengawali kisah dari pengalaman ketidaksengajaan membudidayakan belut dan juga membudidayakan cacing tanah untuk pakan belut. Mulanya, budi daya belut yang ingin ia kembangkan, namun justru belut-belut banyak yang mati. Dan sebaliknya, cacing tanah untuk pakan belut malah berkembangbiak dengan cepat. Dari sini para penghobi ikan memanfaatkan cacing-cacing yang dibudidayakan Abdul Azis, hingga permintaan cacing terus berkembang dari mulut ke mulut, hingga akhirnya sampai ke telinga para pengelola bisnis pemancingan ikan. Saat itu, ia menyanggupi ketika ada permintaan 2 ton cacing tanah dari Dinas Perikanan Jawa Timur.
Bisnis budi daya cacing pun terus berkembang. Dari bisnis cacing tanah yang masih segar, usahanya berkembang pula menjadi cacing kering, hingga olahan dalam botol.
Sampai kini, Abdul Azis Adam Maulida, melalui CV RAJ Organik, memiliki banyak mitra. Ia juga mengedukasi mitra-mitranya agar bisa berkembang dalam usahanya. Produksi cacing dibantu para mitranya per bulan mencapai 10—20 ton.
Barangkali Agromate juga ingin menambah pendapatan dari usaha budi daya cacing. Ikuti panduannya dalam buku “Budi Daya Cacing Super di Lahan Sempit.” Dalam buku yang diterbitkan Agromedia ini, Agromate bisa menyimak cara-cara persiapan budi daya, pemeliharaan, cara menghadapi kendala, hingga analisa usaha.
Yuk, budi daya cacing tanah!