Habitat asli tanaman kakao adalah hutan tropis dengan naungan pohon-pohon yang tinggi, curah hujan tinggi, suhu sepanjang tahun relatif sama, serta kelembapan tinggi dan relatif tetap. Dalam habitat seperti itu, tanaman kakao akan tumbuh tinggi tetapi bunga dan buahnya sedikit.
Jika dibudidayakan di kebun, tinggi tanaman umur tiga tahun mencapai 1.8—3 meter dan pada umur 12 tahun dapat mencapai 4.5—7 meter. Tinggi tanaman tersebut beragam, dipengaruhi oleh intensitas naungan dan faktor-faktor tumbuh yang tersedia.
Tanaman kakao bersifat dimorfisme, artinya memunyai dua bentuk tunas vegetatif. Tunas yang arah pertumbuhannya ke atas disebut dengan tunas ortotrop atau tunas air (wiwilan atau chupon), sedangkan tunas yang arah pertumbuhannya ke samping disebut dengan plagiotrop (cabang kipas atau fan).
Untuk menghasilkan kakao yang baik, tentu saja butuh pengetahuan yang memadai, mulai dari pengenalan fisiologi dan morfologi kakao, kesesuaian lahan, bahan tanam, pola tanam, persiapan konversi, pengemangbiakan, pemupukan, pencegahan penyakit dan hama, hingga pemanenan kakao. Penerapan ilmu yang baik akan menghasilkan sebuah kerja dan hasil yang baik pula.
AgroMedia Pustaka menerbitkan buku dalam menunjang kebutuhan pengetahuan Anda tentang budi daya kakao ini. Buku Pintar Budi Daya Kakao ini akan memberikan seluruh kebutuhan informasi dan ilmu yang akan memandu Anda dalam budi daya dan bisnis kakao di tanah air.
Di dalam buku yang disusun oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia ini sangat membantu Anda dalam menambah pengetahuan budi daya kakao sehingga bisa menciptakan perkebunan kakao yang baik, sehat, efisien, dan menguntungkan.